Kinerja Positif APBN 2023 Tetap Menjaga Momentum Pemulihan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat

- Senin, 22 Januari 2024 | 19:00 WIB
Kinerja Positif APBN 2023 Tetap Menjaga Momentum Pemulihan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat

NARASIBARU.COM - Di tengah risiko volatilitas kondisi global, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 berperan penting sebagai shock absorber dalam upaya meredam dampak gejolak perekonomian global.

Kinerja APBN tahun 2023 yang sehat dan terjaga kuat, serta momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, diharapkan dapat menjadi pijakan kuat bagi APBN dalam rangka mencapai target pembangunan di tahun 2024.

Dengan kerja keras APBN, perekonomian Jawa Barat di tahun 2023 mampu tumbuh 4,57 persen dengan tingkat inflasi yang terjaga dan terkendali sepanjang tahun. Selain itu, Neraca Perdagangan November 2023 mencatat surplus sebesar USD1,95 miliar.

Baca Juga: Manfaat Temulawak Bagi Penderita Diabetes, Solusi Herbal yang Menjanjikan

Secara kumulatif, Neraca Perdagangan Januari-November mencapai USD30,76 miliar. Akselerasi belanja negara dilaksanakan sebagai wujud dukungan penuh APBN dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas, pelaksanaan kebutuhan agenda Pemilu 2024, serta meredam dampak El Nino dan stabilisasi harga.

Kinerja positif pelaksanaan APBN tahun 2023 juga ditunjukkan oleh kondisi fiskal yang semakin sehat, dengan ditopang pendapatan negara yang meningkat signifikan.

Rincian pelaksanaan APBN tahun 2023 dapat kami sampaikan sebagai berikut.
Kinerja APBN 2023 Solid dan Kredibel Realisasi pendapatan negara mencapai Rp151,38 triliun (100,4 persen terhadap APBN 2023) atau tumbuh 4,9 persen dibandingkan realisasi tahun 2022.

Dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp144,30 triliun (98,9 persen terhadap APBN), tumbuh kuat sebesar 4,3 persen dari realisasi tahun 2022, ditengah gejolak perekonomian global yang sangat dinamis dan termoderasi harga komoditas.

Baca Juga: Komunitas Orang Papua di Yogyakarta Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Pencapaian penerimaan perpajakan yang cukup kuat ini terutama ditopang oleh pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan efektivitas reformasi perpajakan.

Penerimaan perpajakan tersebut didukung realisasi penerimaan pajak dalam negeri sebesar Rp143,67 triliun (98,77 persen terhadap APBN), meningkat signifikan sebesar 4,1 persen dibandingkan realisasi tahun 2022.

Di sisi lain, realisasi penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar Rp635,82 triliun (132,91 (persen dari APBN 2023), tumbuh sebesar 49,1 persen dibandingkan realisasi tahun 2022.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp7,08 triliun (147,9 persen dari APBN 2023), tumbuh 18,17 persen dibandingkan realisasi tahun 2022.
Pendapatan tertinggi berasal dari PNBP Lainnya sebesar Rp3,64 triliun atau tumbuh 18,71 persen sedangkan Pendapatan BLU sebesar Rp3,44 triliun atau tumbuh 17,60 persen.

Baca Juga: Bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Prabowo dan Gibran Tukar Pikiran

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com

Komentar