Indonesia Berpotensi sebagai Pemasok Energi Dunia

- Rabu, 24 Januari 2024 | 20:30 WIB
Indonesia Berpotensi sebagai Pemasok Energi Dunia

NARASIBARU.COM-Indonesia kini memiliki peluang besar untuk menjadi penyedia energi dunia setelah berhasil menemukan sumber daya gas bumi yang signifikan di wilayah kerja South Andaman dan Geng North.

Penemuan ini menjadikan cadangan gas bumi Indonesia sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, dengan perkiraan lebih dari 100 triliun kaki kubik (TCF) berdasarkan data Rystad Energy.

Baca Juga: Pj Bupati Muaro Jambi Bagikan Sembako ke Korban Banjir di Desa Rantau Panjang, Kumpeh Ilir

Sofwan Hadi, Country Head Indonesia Rystad Energy, menyoroti bahwa sumber daya gas yang melimpah memberikan momentum Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dan meningkatkan peran negara ini di panggung dunia.

Namun, Sofwan juga menekankan bahwa tantangan sekarang adalah bagaimana mengoptimalkan dan mengkomersialisasi segera sumber daya tersebut.

Baca Juga: Pj Bupati Muaro Jambi Bagikan Sembako ke Korban Banjir di Desa Rantau Panjang, Kumpeh Ilir

"Mengoptimalkan cadangan gas Indonesia, terutama bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), melibatkan tantangan kompleks. Banyak potensi gas belum diproduksi karena berada di wilayah deepwater dan memiliki kandungan CO2 tinggi," ungkap Sofwan.

Sofwan menilai bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor global.

Baca Juga: Fakultas Ushuluddin Aktif dalam Pendampingan Pengisian SKP 2023 Gunakan Aplikasi E-Kinerja BKN

Salah satu langkah kunci adalah menciptakan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi kebutuhan energi di masa depan dan sekaligus memenuhi kebutuhan saat ini, terutama dalam menghadirkan energi rendah karbon.

"Strategi untuk memaksimalkan cadangan ini harus dilakukan secara bertahap. Dalam jangka pendek, fokus perlu diberikan pada menjalankan kembali proyek-proyek gas yang tertunda karena tantangan pada Mergers and Acquisition (M&A) dan keterbatasan keuangan," tambah Sofwan.

Baca Juga: LBH Sapta Keadilan Desak Kepastian Hukum Sengketa Tenaga Kerja yang Dibayar Dibawah UMP: Minta Jemput Paksa Direktur CV. Berkat Subur

Pengembangan Blok Masela dan IDD dianggap sangat penting, dan keberhasilan pengembangan keduanya bergantung pada harga gas. Sofwan juga menyoroti pentingnya penyesuaian dengan kebijakan rendah karbon, peningkatan daya tarik fiskal proyek-proyek, dan infrastruktur yang memadai.

"Pengembangan infrastruktur dan konektivitas sangat penting untuk mengeksploitasi penemuan di deepwater. Penyesuaian kebijakan penetapan harga gas domestik dan meningkatkan permintaan gas yang stabil juga sangat penting," katanya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com

Komentar