Pemerintah Beberkan Kenapa Harga Jagung Meroket Naik Melebihi HAP Tak Kunjung Turun

- Rabu, 24 Januari 2024 | 22:30 WIB
Pemerintah Beberkan Kenapa Harga Jagung Meroket Naik Melebihi HAP Tak Kunjung Turun

SelingkarWilis - Harga jagung di angka yang kurang bersahabat, sejumlah konsumen seperti peternak ayam pun banyak yang menjerit.

Lalu kenapa harga jagung bisa meroket naik cukup tinggi?

Salah satu pemicu harga jagung naik di Tanah Air adalah disebabkan merosotnya produksi nasional.

Baca Juga: Harga Rata-rata Jagung Jawa Timur Tertinggi Tembus Rp 13 Ribu Per Kg, Januari 2024 Pekan Keempat

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ekonomi Kepala Staf Kepresidenan, Edy Priyono.

Edy menyampaikan hal itu saat Rapat Koordinasi Pengendalian inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (22/1) dikutip dari kanal Youtube Kemendagri RI Rabu (24/1/2024).

"Dari BPS memperkirakan terjadi penurunan produksi jagung dari 2022 ke 2023, penurunannya sekitar dua juta ton. Dari 16 sekian juta ton menjadi 14 sekian juga ton, "katanya.

Baca Juga: Harga Beras Bikin Menjerit, Jelang Pemilu Kian Mencekik

Sementara, pemerintah memperkirakan produksi jagung sepanjang Januari - Februari 2024 mencapai 2,2 juta ton.

Dengan jumlah tersebut, Edy mengeklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional.

"Kalau ditambah dengan impor yang akan masih, itu cukup karena kebutuhan jagung nasional sekitar 1,1 atau maksimal 1,2 juta ton per bulan, "ujar Edy.

Baca Juga: Harga Pupuk Urea dan NPK di Jawa Timur Pekan Ketiga Januari 2024

Edy tidak menampik harga jagung terus mengalami kenaikan. Harga jagung di tingkat peternak sudah melampaui Harga Acuan Pembelian (HAP).

Adapun HAP jagung adalah sebesar Rp5.000 per kilogram. Sementara saat ini, rata-rata harga jagung nasional bekisar Rp7.970 per kg. (*/red)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: selingkarwilis.com

Komentar