BISNIS PEKANBARU - Tiongkok dan Nauru secara resmi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah pulau kecil di Pasifik itu memutuskan hubungan dengan Taiwan pekan lalu.
Upacara penandatanganan untuk memastikan pembaruan hubungan berlangsung di Beijing pada hari Rabu.
Nauru memperdalam isolasi diplomatik Taipei dengan memutuskan hubungan pada 14 Januari setelah pemilu Taiwan yang membuat marah Tiongkok.
Baca Juga: Jokowi Incar Perjanjian Investasi Dengan Tanzania di Tengah Ekspansi Pertamina
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Nauru Lionel Aingimea angkat bicara setelah menandatangani dokumen yang meresmikan pemulihan hubungan.
“Meskipun Tiongkok dan Nauru secara geografis berjauhan dan dipisahkan oleh lautan luas, persahabatan kedua bangsa memiliki sejarah yang panjang,” kata Wang.
Aingimea mengatakan Nauru menantikan “babak baru hubungan Nauru dan Tiongkok”, yang akan dibangun berdasarkan “kekuatan, dibangun berdasarkan strategi pembangunan”.
Baca Juga: AS Setuju Boeing 737 MAX Diperbolehkan Terbang Kembali, Asal...
Nauru memutuskan hubungan dengan Taipei awal bulan ini setelah kandidat yang berhaluan kemerdekaan William Lai Ching-te, yang dicerca oleh Beijing, memenangkan pemilihan presiden Taiwan.
Negara kepulauan kecil ini dengan cepat mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mengakui Taiwan sebagai negara terpisah.
Namun Beijing bersikeras bahwa pulau itu adalah bagian dari wilayah Tiongkok.
Baca Juga: Dianggap Terlalu Berbahaya, FAA Melarang Boeing Meningkatkan Produksi Pesawat Jenis 737 MAX
Terletak di Pasifik Selatan, Nauru telah mengubah loyalitasnya di masa lalu.
Pada tahun 2002, Tiongkok mengakui Tiongkok setelah 22 tahun menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Pada tahun 2005, mereka beralih kembali ke Taipei.
Peralihan terbaru ini merupakan pukulan telak bagi Taipei.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Wajibkan KB Vasektomi Untuk Penerima Bansos: Berhenti Bikin Anak Kalau Tak Sanggup!
Upaya Prabowo Wujudkan Ekonomi Kerakyatan Terganjal Pola Teknokratis Lama
Gibran Ngoceh Soal Bonus Demografi, Rocky Gerung: Dia Keliru Karena Memang Sebetulnya Dia Sendiri Tidak Paham!
Kritik Pidato Monolog Wapres, Pakar UGM: Gibran Tak Mengerti Masalah Hilirisasi, Dia Enggak Paham