BISNIS PEKANBARU - Bank Central Asia (BCA) yang juga merupakan salah satu bank swata terbesar di Indonesia, telah melaporkan laba bersih yang luar biasa yakni sebesar Rp 48,6 triliun ($3 miliar) untuk tahun 2023.
Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 19,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan keseluruhan pada tahun ini di bawah Rp 100 triliun.
Baca Juga: Indonesia Amankan Tempat Bersejarah di Babak 16 Besar Piala Asia
Pendapatan bunga bersih BCA mencatat peningkatan signifikan secara year-on-year sebesar 17,5 persen menjadi Rp 75,4 triliun, sedangkan pendapatan lain-lain tumbuh 5,5 persen menjadi Rp 23,9 triliun.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, pada hari Kamis mengumumkan bahwa bank BCA telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 810,4 triliun sepanjang tahun, mewakili pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 13,9 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca Juga: Terobosan baru di Tahun 2024, PayPal Luncurkan Produk Layanan Baru Berbasis Kecerdasan Buatan
“Didukung oleh likuiditas yang kuat, BCA tetap optimis dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional melalui kredit di berbagai sektor dengan tetap menjaga langkah-langkah kehati-hatian di tahun 2024,” kata Jahja di Jakarta.
“Kami akan terus memperluas ekosistem transaksi kami dan berinovasi pada platform perbankan yang lebih aman dan andal bagi nasabah kami,” tambahnya.
Dari sisi dana masyarakat, BCA berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 1.102 triliun pada tahun lalu, yang terdiri dari tabungan sebesar Rp 536,2 triliun, transfer GIRO sebesar Rp 348,5 triliun, dan deposito sebesar Rp 217 triliun.
Baca Juga: 25 Januari Ternyata Punya Fakta Unik dan Menarik yang Pernah Terjadi dari Tahun ke Tahun
Basis nasabah bank ini telah mengalami pertumbuhan yang mengesankan, meningkat dua kali lipat menjadi 31 juta dalam lima tahun terakhir.
Sejalan dengan laba, kredit tumbuh 13,9% secara tahunan 810,4 triliun atau di atas rata-rata industri selaras dengan loan deposit ratio 70% dibanding posisi pandemi.
Seiring dengan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan) terjaga di angka 1,9% pada 2023.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!