BISNIS PEKANBARU - Di tengah maraknya budaya makanan cepat saji modern, sebuah toko roti yang tak lekang oleh waktu di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil bertahan dalam ujian waktu selama hampir satu abad.
Didirikan pada tahun 1928, Toko Roti Sentral, yang terletak di Jalan Sultan Agung di jantung kota Jember, masih menganut metode kuno pembuatan oven berbahan bakar kayu.
Pemiliknya, Hendra Tirta, berkomitmen mempertahankan pendekatan tradisional ini sebagai upaya melestarikan warisan nenek moyang dan melestarikan cita rasa khas yang membedakannya dengan roti modern.
Baca Juga: PT Charoen Pokphand Indonesia Buka Lowongan Kerja Untuk Lulusan S1, Begini Syarat dan Cara Melamar
“Saat ini roti tradisional seperti ini sudah cukup langka, sehingga warisan ini saya lestarikan sebagai generasi ketiga dari keluarga tersebut,” ujarnya, Rabu, 31 Januari 2024.
Proses pembuatan roti sepenuhnya dilakukan dengan tangan, dan toko roti ikonik ini menghasilkan sekitar 200 beragam jenis roti setiap hari.
“Kami produksinya ada roti coklat, kacang tanah, selai nanas, roti manis, roti gula, roti tawar, dan roti kismis,” tambah Hendra.
Baca Juga: Indonesia Bercokol di Peringkat Enam Dalam Indeks Persepsi Korupsi 2023 di ASEAN
Yang membedakan roti legendaris ini adalah teksturnya yang lebar, kasar, dan aroma berasap yang khas, memastikan warisan abadinya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Septi, seorang pelanggan setia, mengatakan bahwa dia telah pergi bersama orang tuanya untuk membeli roti dari Sentral sejak kecil, dan rasanya tetap lezat selama bertahun-tahun.
“Rasanya manis dan gurih, dan yang saya suka adalah aromanya yang khas. Saya sering datang ke sini bersama teman-teman, dan saya terutama menikmati rasa coklatnya, manisnya berbeda dengan roti biasa,” ujarnya.
Soal harga, tak perlu khawatir karena satu bungkus roti dibanderol mulai dari Rp 5.000 (32 sen) hingga Rp 13.000.
Bagi yang penasaran ingin mencoba roti tradisional ini, Anda bisa mengunjungi Toko Roti Sentral yang buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 17.00.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Gibran Ngoceh Soal Bonus Demografi, Rocky Gerung: Dia Keliru Karena Memang Sebetulnya Dia Sendiri Tidak Paham!
Kritik Pidato Monolog Wapres, Pakar UGM: Gibran Tak Mengerti Masalah Hilirisasi, Dia Enggak Paham
Wapres Gibran Kembali Bicara Soal Hilirisasi: Kaya SDA Saja Tak Cukup!
INFO! Presiden Prabowo Ajak Masyarakat Tanam Cabai 5 Pot Biar Harganya Tidak Mahal