Hilirisasi Sawit Bisa Kasih Cuan Rp15 Ribu Triliun, Indonesia Siap siap Jadi Negara Kaya

- Jumat, 02 Februari 2024 | 07:30 WIB
Hilirisasi Sawit Bisa Kasih Cuan Rp15 Ribu Triliun, Indonesia Siap siap Jadi Negara Kaya

SAWITKU - Perekonomian Indonesia nasional akan terdongkrak lewat hilirisasi, salah satu industri sawit.

Melalui teknologi, replanting hingga target pendirian badan khusus sawit, pada tahun 2028, hilirisasi ditargetkan bisa menyumbang 107,02 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 ribu triliun.

Hal tersebut mengemuka dalam Workshop Jurnalis Industri Hilir Sawit bertemakan “Perkembangan dan Kontribusi Industri Hilir Sawit Bagi Perekonomian Indonesia” diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia pada 31 Januari – 2  Februari 2024 di Bandung, Jawa Barat.

 Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Petani Afrika Mulai Terpukul Dampuk Buruk EUDR

Plt. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengungkapkan, hilirisasi sawit dengan teknologi yang ada saat ini, nilai usahanya di tahun 2023 sudah mencapai USD62,9 miliar.

Angka tersebut berasal dari hasil ekspor sebesar USD 38,4 miliar, domestik USD21,4 miliar dan biomassa USD3,1 miliar.

“Hilirisasi Industri Sawit dengan jumlah jenis produk sebanyak 54 jenis di tahun 2007 meningkat ke 179 jenis di tahun 2023, dan kesempatan masih terbuka luas untuk dikembangkan agar meningkatkan revenue sawit kita,” ujar Sahat.

Baca Juga: Tunggu Arahan Pemerintah, Aprobi Siap Implementasi B40 

Meski cukup mengalami peningkatan, dia menyebut hilirisasi industri sawit Indonesia masih kalah dengan Malaysia.

Sebab negara tetangga sudah mempunyai sekitar 260 produk turunan sawit. Padahal, Malayasia hanya mempunyai 5 juta hektar lahan, jauh di bawah Indonesia yang mencapai sekitar 16,8 juta hektare.

“Mereka bisa menghasilkan tokotrienol dari sawit. Tokotreanol 1 kg 800 dolar loh. Kenapa banyak? Karena pengusaha aman disana. Engga tiba-tiba pengusaha didatangi kesatuan pemuda setempat, regulasi berubah-ubah. Di Indonesia besar potensinya tapi pelaku usaha takut,” ujarnya.

Baca Juga: DMSI Usulkan BM Impor Katalis Dinaikkan 

Oleh sebab itu, Sahat menekankan perlunya satu badan khusus agar laju industri sawit bisa berjalan optimal. Agar tumpang tindih regulasi yang menghambat industri di sektor sawit, bisa diselesaikan.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id

Komentar