PMI Manufaktur Indonesia Mengalahkan Negara ASEAN Lainnya

- Sabtu, 03 Februari 2024 | 15:00 WIB
PMI Manufaktur Indonesia Mengalahkan Negara ASEAN Lainnya

BISNIS PEKANBARU - Indeks PMI Manufaktur Indonesia mengalahkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, menurut perusahaan analisis bisnis S&P Global.

Seperti namanya, indeks ini menggambarkan kinerja manufaktur suatu negara berdasarkan pesanan baru, output, lapangan kerja, waktu pengiriman pemasok, dan stok pembelian.

PMI manufaktur Indonesia naik dari 52,2 pada Desember 2023 menjadi 52,9 pada bulan berikutnya.

Baca Juga: Dua Petugas Pembersih Jendela Berhasil Diselamatkan dari Gondala yang Rusak di Sebuah Gedung Pencakar Langit di Jakarta

Indeks PMI Manufaktur adalah indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur, sehingga berdampak di pasar saham dan pasar forex.

Hal ini menandai ekspansi sektor manufaktur Indonesia selama 29 bulan berturut-turut, yang ditandai dengan angka di atas 50.

PMI manufaktur Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya yang PMI-nya dipublikasikan selama ini.

Baca Juga: Menginspirasi! Bermodalkan Uang Rp500 Ribu, Pengusaha Muda Asal Malang Ini Punya Puluhan Gerai Makanan Cepat Saji

Meskipun sektor manufaktur Filipina tumbuh lebih lambat sebesar 50,9 pada bulan Januari, negara ini masih menjadi negara dengan kinerja terbaik kedua di ASEAN. Disusul Vietnam (50,3), Malaysia (49,0), dan Thailand (46,7).

PMI manufaktur Myanmar yang dilanda konflik meningkat dari 45,1 pada bulan Desember menjadi 46,7 pada bulan Januari, sehingga menunjukkan bahwa sektor negara tersebut masih mengalami kontraksi.

Saat artikel ini ditulis, S&P Global belum menerbitkan data bulan Januari untuk anggota lain di blok Asia Tenggara.

Baca Juga: Menginspirasi! Bermodalkan Uang Rp500 Ribu, Pengusaha Muda Asal Malang Ini Punya Puluhan Gerai Makanan Cepat Saji

Meskipun demikian, sektor manufaktur ASEAN tumbuh sebesar 50,3 poin pada bulan Januari, naik dari 49,7 poin pada bulan sebelumnya.

Ini adalah pertama kalinya ASEAN melewati ambang batas netral 50,0 dalam lima bulan.

Menurut S&P Global, data bulan Januari menunjukkan bahwa Indonesia menikmati pertumbuhan produksi tercepat dalam dua tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh kenaikan pesanan baru yang lebih cepat.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com

Komentar