NARASIBARU.COM - Penggunaan kartu kredit semakin populer di era digital ini.
Namun, dengan meningkatnya penggunaan kartu kredit, juga muncul ancaman baru yang harus diwaspadai, yaitu credit carding.
Credit carding adalah tindakan illegal yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri informasi kartu kredit seseorang dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang credit carding dan bagaimana kita dapat melindungi diri kita dari ancaman ini.
Baca Juga: Konten KPPS Bikin Kocak, Usai Dilantik Langsung Ajukan Pinjaman 100 Juta Gunakan SK KPPS
Apa itu Credit Carding?
Credit carding adalah proses mencuri informasi kartu kredit seseorang dengan berbagai metode, seperti phishing, hacking, atau menggunakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mencuri data kartu kredit.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, pelaku credit carding dapat menggunakan kartu kredit tersebut untuk melakukan transaksi online atau bahkan membuat kartu kredit palsu untuk digunakan secara fisik.
Baca Juga: Jadwal Pilkada Sudah Ditentukan KPU, Berikut Tahapannya
Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Credit Carding?
Untuk melindungi diri dari credit carding, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, selalu waspada terhadap email atau pesan yang mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau detail kartu kredit.
Jangan pernah memberikan informasi tersebut melalui email atau pesan yang tidak terpercaya.
Selain itu, pastikan untuk menggunakan situs web yang aman dan terpercaya saat melakukan pembelian online.
Periksa tanda keamanan seperti ikon gembok di alamat URL dan pastikan situs web tersebut menggunakan protokol HTTPS.
Baca Juga: Alumni UI Dukung untuk Ganjar-Mahfud, Ini Alasannya
Selain itu, penting juga untuk memantau aktivitas kartu kredit secara teratur.
Selalu periksa laporan transaksi bulanan Anda dan segera laporkan jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenali.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarontime.com
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!