NARASIBARU.COM - Dunia kripto mengalami perkembangan penting dengan pengumuman resmi dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) yang menyetujui ETF Bitcoin spot pertama yang diatur di Amerika Serikat.
Keputusan tersebut telah menimbulkan optimisme dan antusiasme di kalangan pelaku pasar dan penggemar kripto.
Seperti yang kita ketahui, adopsi ETF bitcoin sebelumnya telah mendorong kenaikan harga emas sebesar 350 persen.
Baca Juga: Germa Leuwisari Menuntut Transparansi KPU Tasikmalaya Soal Anggaran BIMTEK dan Pelantikan KPPS
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, apakah Bitcoin akan mengalami nasib serupa?
Terdapat sebanyak 11 Spot Bitcoin yang mendapatkan persetujuan dari SEC, termasuk Grayscale, VanEck, Bitwise, Fidelity, Franklin, Valkyrie, Hashdex, Ark Invest, BlackRock, WisdomTree, dan Invesco Galaxy.
Persetujuan ini memberikan kesempatan bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan aset kripto tanpa khawatir tentang legalitas dan regulasi yang ambigu.
Baca Juga: Musrenbang Sidomukti Salatiga 2024: Menuju Pembangunan yang Lebih Maju
ETF, atau Exchange-Traded Fund (Dana yang Diperdagangkan di Bursa), adalah instrumen investasi yang menggabungkan konsep saham dengan diversifikasi portofolio seperti reksa dana.
ETF Bitcoin diperdagangkan di bursa efek seperti saham, memungkinkan investor untuk membeli atau menjualnya sepanjang hari perdagangan.
Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mencerminkan kinerja indeks atau aset tertentu, memberikan akses mudah dan biaya yang lebih rendah bagi investor untuk mengalokasikan portofolio mereka.
Baca Juga: Burung Ababil, Keajaiban yang Disebut Dalam Al Quran Pembawa Batu Panas, Kenapa Tidak Terbakar?
Dampak signifikan dari ETF Bitcoin dapat dilihat dari kasus ETF emas, di mana harga emas mengalami lonjakan 350 persen setelah adopsi ETF.
Jika kita menerapkan logika yang sama pada situasi saat ini, dengan persetujuan ETF Bitcoin spot, kita dapat mengantisipasi lonjakan serupa dalam harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: insiden24.com
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!