Gresik - Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menyebut kondisi santriwati yang menjadi korban pencabulan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Bawean, Gresik.
Aldhino menjelaskan santriwati yang menjadi korban pencabulan itu mengalami trauma berat.
Para santriwati korban pencabulan mengalami perubahan perilaku akibat trauma yang mereka alami.
"Mereka (santriwati korban pencabulan,red) alami trauma berat. Mereka murung hingga ketakutan. Enggan berkomunikasi," kata AKP Aldhino, Senin (25/12/2023).
Aldhino juga mengatakan kesimpulan trauma berat itu berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog terhadap santriwati korban pencabulan itu.
"Hasil tes mengatakan memang korban mengalami trauma berat," tandasnya.
Untuk itu, penyidik Satresktrim Polres Gresik melakukan pendampingan terhadap santriwati korban pencabulan itu.
"Dengan pendampingan diharapkan korban pencabulan itu bisa pulih dari trauma berat yang mereka alami," pungkas Aldhino.
Hal senada juga dikatakan oleh orang tua salah satu santriwati yang menjadi korban pencabulan pengasuh ponpes di Bawean itu.
Baca Juga: Bukan di Ponpes, Ini Tempat Terduga Pelaku Pencabulan Santriwati Menjalankan Aksinya
YF adalah salah satu orang tua santriwati yang melaporkan kasus pencabulan pengasuh ponpes itu ke Polres Gresik.
YF menjelaskan awal mula kasus pencabulan santriwati itu terbongkar.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
Pintu Masuk Pencopotan Wapres Gibran: Cacat Etik & Hukum Lahir dari Putusan MK?
Pakar HTN Ini Beberkan Kondisi-Kondisi Pemakzulan Wakil Presiden
“Dokumen Rusia” Kembali ke PDIP, Skandal Petinggi Negeri Akan Dibongkar?
Rocky Gerung Sebut Desakan Pemakzulan Gibran Legal: Dia Tidak Sanggup Memikul Beban Berat Seorang Wapres