Bangkalan, NARASIBARU.COM - Kepolisian Bangkalan mengungkap fakta mengejutkan di balik kasus carok maut yang menewaskan empat orang di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi.
Dua pelaku brutal tersebut ternyata adalah kakak-adik yang berasal dari desa yang sama.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, mengungkapkan bahwa pelaku carok berinisial H (39) dan M (30) adalah saudara kandung.
"Mereka ini merupakan saudara adik-kakak," kata Febri saat konferensi pers di kantor polisi.
Kejadian tragis itu bermula ketika H hendak berangkat tahlilan. Di sepanjang jalan, H bertemu dengan korban berinisial MTA yang melaju kencang dengan sepeda motor, lampu motor menyorot ke arah H, memicu konflik fatal.
Motif peristiwa tersebut disebut berasal dari rasa tersinggung.
Baca Juga: Yusril Sebut Petisi 100 yang Minta Pemakzulan Jokowi Inkonstitusional
"Motifnya karena tersinggung. Jadi pelaku menegur korban, namun korban tidak terima dan menantang balik pelaku," ungkap Febri.
Awalnya, H hanya sendirian menegur korban, namun situasi memanas ketika korban yang berboncengan membawa celurit langsung berhenti dan memaki H.
Peristiwa tersebut semakin memburuk ketika korban memukul dan menantang pelaku untuk duel.
"Merasa tertantang, pulanglah pelaku mengambil celurit. Di perjalanan, mereka bertemu dengan saudaranya dan mengambil dua buah celurit untuk kembali ke tempat kejadian," jelas Febri.
Kejadian ini memberikan pukulan keras bagi masyarakat Desa Bumi Anyar, yang sebelumnya tidak menyangka bahwa dua orang yang terlibat dalam peristiwa tragis ini adalah saudara kandung.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: rumahberita.co.id
Artikel Terkait
MK Putuskan Pasal Pencemaran Nama Baik di UU ITE Tak Berlaku untuk Lembaga Pemerintah
Perubahan UU ITE: MK Putuskan Penyebaran Hoaks Hanya Bisa Dipidana Jika Timbulkan Kerusuhan Fisik
Minta Prabowo Serius Bentuk Tim Independen Pemakzulan Gibran, Elite PDIP: Tabrak Konstitusi & Tak Mampu Memimpin!
Pintu Masuk Pencopotan Wapres Gibran: Cacat Etik & Hukum Lahir dari Putusan MK?