Surabaya - Seorang kurir JNT Express terpaksa duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Surabaya.
Kurir JNT Express ini menjalani persidangan atas perkara penggelapan barang-barang alat rumah tangga.
Korban culas oknum kurir JNT Express ialah Jesslyn Santoso, pemilik CV. Bina Mapan Sukses.
Baca Juga: Tragis! Siswi SMP di Surabaya Jadi Korban Pencabulan Empat Anggota Keluarganya Sejak SD
Akibat aksi kurir JNT Express itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp 69,748,600.
Terdakwa kurir JNT Express ialah Yoga Dimas Firmansyah Putra.
Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Arwana, JPU Duta Mellisa membawa saksi korban Jesslyn, pengawainya, dan pegawai dari JNT Express.
Baca Juga: Sadisnya Ibu di Surabaya Ini, Cabut Gigi Anak Pakai Tang hingga Dipaksa Tenggak Air Panas
Jesslyn menjelaskan bahwa terdakwa telah pencurian barang-barang alat rumah tangga di gudang CV Bina Mapan Sukses.
Pertanyaan Majelis Hakim mengungkap bahwa terdakwa sering mengambil barang yang belum dipacking.
"Jadi terdakwa ini sudah sering mengambil barang paketan di gudang. Namun selain mengambil barang paketan, terdakwa juga mengambil barang yang belum dipacking." Jesslyn.
Baca Juga: Dua Anak 12 Tahun Jadi Korban Pencurian Motor di Menganti Gresik, Begini Modusnya
Jesslyn mengetahui aksi culas kurir JNT Express tersebut saat memerika rekaman CCTV di gudang dan kekurangan stok barang.
Pegawai CV Bina Mapan Sukses, yang melaporkan kehilangan barang, menuturkan bahwa mereka mengetahui barang hilang saat melakukan live penjualan di TikTok.
Saksi dari JNE juga menyebutkan bahwa ada satu kurir lain yang biasa ditugaskan mengambil barang paketan di gudang tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
Terdakwa Kasus Korupsi Timah Rp4,57 Triliun Meninggal di Lapas, Siapa yang Bayar Kerugian Negara?
TII Ungkap Kejanggalan Penyewaan Privat Jet KPU saat Pemilu 2024, Ada Dugaan Mark Up Capai Rp 19,29 Miliar
Cetak Jaksa Berkarakter, Kejagung Libatkan ESQ Corp
Sergap Buronan Narkoba di Aceh, Satu Polisi Tertembak