NARASIBARU.COM - Sedang hangat diperbincangkan mengenai smash atlet pentolan Indonesia yang sedang bergabung dengan club voli Korea yaitu Megawati Hangestri.
Megawati viral setelah smash mautnya mengenai lawan main saat pertandingan kemarin.
Netizen salfok dengan Lee Da Yeon yang terkena smash maut adalah atlet yang senang selebrasi joget-joget sehingga ada yang bersimpati juga sebaliknya.
Kondisi Le Da Yeon baik-baik saja, dan sudah menjadi risiko jika bermain voli terkena bolanya.
Namun, hal ini tidak boleh di anggap sepele sebab menyangkut benturan keras pada kepala, dimana merupakan organ vital manusia.
Baca Juga: Apa Perbedaan Sakit Kepala dan Migrain? Simak Penjelasannya di Sini
Benturan Kepala dan Macam-macamnya
Benturan di kepala dapat merujuk pada berbagai situasi di mana kepala seseorang mengalami dampak atau tekanan dari luar.
Benturan di kepala dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk kecelakaan, olahraga, pekerjaan, atau situasi lainnya. Benturan di kepala bisa menjadi serius dan memerlukan perhatian medis.
Jenis-jenis benturan di kepala dapat dibedakan berdasarkan sifat dan keparahannya. Beberapa macam benturan di kepala meliputi:
- Benturan Ringan (Mild Concussion): Terjadi ketika kepala mengalami goncangan tanpa adanya cedera struktural permanen pada otak. Gejala biasanya bersifat sementara, seperti pusing, mual, atau hilangnya kesadaran untuk waktu singkat.
- Benturan Sedang (Moderate Concussion): Merupakan benturan di kepala yang lebih serius. Dapat menyebabkan gangguan kesadaran yang lebih lama, gejala yang lebih parah, dan mungkin cedera otak yang lebih signifikan.
- Benturan Berat (Severe Concussion): Benturan di kepala yang parah dapat menyebabkan cedera otak traumatis yang signifikan. Gejala bisa mencakup kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama, amnesia, dan dampak jangka panjang pada fungsi otak.
- Benturan Fokus (Focal Impact): Terjadi ketika bagian tertentu dari kepala mengalami dampak yang kuat. Dapat menyebabkan cedera pada area tertentu di otak, tergantung pada lokasi dampak.
- Benturan Akibat Kecelakaan Kendaraan (Vehicle Crash Impact): Terkait dengan kecelakaan kendaraan bermotor. Benturan di kepala dalam kecelakaan mobil, sepeda motor, atau sepeda bisa memiliki dampak serius.
- Benturan Olahraga (Sports-Related Impact): Terjadi selama kegiatan olahraga dan dapat melibatkan benturan kepala dengan pemain lain, permukaan keras, atau objek lainnya.
- Benturan pada Tempat Kerja (Workplace Impact): Terjadi di lingkungan kerja, misalnya, ketika seseorang terjatuh atau terkena objek keras.
- Benturan pada Anak-Anak (Pediatric Impact): Benturan di kepala pada anak-anak bisa memiliki karakteristik yang berbeda dan memerlukan perhatian khusus karena otak mereka masih dalam tahap perkembangan.
Baca Juga: Berikut Daftar Makanan untuk Hilangkan Sakit Kepala
Bahaya Benturan di Kepala
Penting untuk diingat bahwa setiap benturan di kepala, bahkan yang terlihat ringan, dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan otak.
Jika seseorang mengalami benturan di kepala, terutama jika ada gejala seperti pusing berlebihan, mual, kesulitan berbicara, atau perubahan perilaku, segera mencari perhatian medis adalah langkah yang sangat penting.
Berikut gangguan kesehatan yang mungkin saja ditimbulkan dari benturan di kepala:
5 Gangguan kesehatan yang bisa menyerang
Beberapa risiko dan bahaya yang dapat terjadi akibat benturan di kepala selama olahraga meliputi:
- Cedera Otak Traumatis (Traumatic Brain Injury/TBI): Benturan di kepala dapat menyebabkan cedera otak traumatis, yang bisa ringan, sedang, atau berat. Cedera otak traumatis dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan gejala seperti pusing, mual, kebingungan, hilangnya kesadaran, atau bahkan dampak jangka panjang pada kesehatan otak.
- Hematoma Subdural: Benturan yang kuat dapat menyebabkan pengumpulan darah di antara otak dan tengkorak, yang dikenal sebagai hematoma subdural. Ini dapat menekan otak dan menyebabkan gejala serius, seperti sakit kepala parah, kehilangan kesadaran, atau perubahan perilaku.
- Hematoma Epidural: Merupakan pengumpulan darah di antara tengkorak dan lapisan keras otak (dura mater). Hal ini bisa terjadi akibat pendarahan arteri setelah benturan kepala yang kuat.
- Edema Otak: Benturan di kepala dapat menyebabkan pembengkakan otak atau edema otak. Pembengkakan ini dapat menekan jaringan otak dan mempengaruhi fungsi normalnya.
- Post-Concussion Syndrome (PCS): Beberapa orang yang mengalami cedera otak traumatis, termasuk akibat benturan di kepala selama olahraga, dapat mengalami gejala yang berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lama, yang dikenal sebagai sindrom pasca konkus atau PCS. Gejala PCS dapat melibatkan sakit kepala kronis, kesulitan konsentrasi, dan perubahan suasana hati.
- Risiko Penyulit pada Kondisi Kesehatan yang Ada: Jika seseorang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti riwayat cedera kepala sebelumnya atau gangguan pembekuan darah, benturan di kepala dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Baca Juga: Berkat Olahraga Angkat Beban, Inge Anugrah Tetap Langsing di Usia Kepala Empat
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung