NARASIBARU.COM - Merkuri atau yang memiliki nama latin hydrargyrum merupakan salah satu unsur kimia yang masuk dalam kategori sangat beracun. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2001, merkuri bahkan masuk dalam kategori bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan karakteristik beracun, karsinogenik, dan berbahaya bagi lingkungan.
Karakteristik beracun (B3), berarti merkuri dapat menyebabkan kematian atau sakit serius apabila masuk ke tubuh manusia. Sementara karakteristik karsinogenik berarti merkuri dapat menyebabkan sel kanker, yakni sel liar yang dapat merusak tubuh.
Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri sendiri bisa kita jumpai dalam tensimeter, air raksa, baterai, lampu, dll. Saking berbahayanya merkuri, pemerintah bahkan membuat aturan mengenai pengurangan penggunaan merkuri dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN-PPM).
Peraturan tersebut menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi penggunaan merkuri, terutama pada empat bidang prioritas, yakni manufaktur, energi, PESK, dan kesehatan.
Baca Juga: Catat! Inilah Daftar 135 Produk Kecantikan Mengandung Merkuri yang Telah Diumumkan BPOM
Meski demikian, dewasa ini ternyata masih banyak ditemukan pedagang curang yang menggunakan merkuri dalam produk mereka. Adalah produsen kosmetik ilegal, kasus penggunaan merkuri pada kosmetik masih marak terjadi ditengah masyarakat Indonesia.
Dan mirisnya, banyak konsumen yang memilih untuk tetap menggunakan produk tersebut meski mengetahui terdapat merkuri pada komposisinya.
Padahal, jika dilihat dari pemerintah yang hingga turun tangan mengeluarkan aturan resmi, maka dapat dipastikan jika merkuri adalah zat yang sangat berbahaya. Berdasar keterangan ahli dermatovenereologist, Dr. Nenden Sobarna, efek merkuri meski dalam kadar sedikit pun, sangatlah berbahaya.
Jika kulit terkena paparan merkuri, maka dapat menyebabkan masalah kulit, seperti jerawat meradang, alergi wajah, iritasi, bahkan hingga kanker kulit. Sementara dalam dosis tinggi, merkuri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, ginjal, gangguan perkembangan janin, serta kerusakan paru-paru.
Mengutip Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pada tahun 2021 saja produk kosmetik ilegal di Indonesia, nilai transaksinya mencapai Rp 10 miliar. Hal tersebut menunjukkan, pengguna kosmetik yang sudah melek akan bahaya merkuri masih sangatlah sedikit.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung