Radiografi pada Kasus Multiple Facial Bone Fraktur Pascakecelakaan Lalu Lintas: Identifikasi dan Pengobatan

- Jumat, 22 Desember 2023 | 06:30 WIB
Radiografi pada Kasus Multiple Facial Bone Fraktur Pascakecelakaan Lalu Lintas: Identifikasi dan Pengobatan

Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian maupun kerugian harta benda yang terjadi secara tidak sengaja di jalan, di mana hal ini menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan kesembilan sebagai kontributor utama kematian global.

Salah satu bagian tubuh manusia yang sering terpengaruh akibat kecelakaan lalu lintas adalah kepala.

Fraktur pada skull memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan individu.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Penyakit Otak dengan Teknologi Terkini: MRI Membuka Pintu Rahasia

Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kelainan dan trauma yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi vital tubuh seperti melihat, mendengar, mencium, bernapas, makan, dan berbicara
Radiografi kepala pada kasus gawat darurat merupakan pemeriksaan radiologi khusus untuk kepala yang berfungsi untuk menganalisis tulang kepala pasien secara cepat dan tepat.

Terutama pada kasus pasien pascakecelakaan.

Teknik pemeriksaan kepala gawat darurat pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi struktur tulang tengkorak (tulang frontal, parietal, occipital, dan temporal), temporomandibular joint, foramen magnum, sutura, fisura, tulang mastoid serta memberikan informasi tambahan tentang sinus paranasalis.

Pada pemeriksaan ini, proyeksi yang digunakan adalah AP dan lateral.

Baca Juga: Prosedur Pemeriksaan MRI Genu dengan Penambahan Sequence Axial  3D SPGR pada Klinis Osteoarthritis

Hal ini dikarenakan dengan proyeksi dasar tersebut.

Maka akan dengan mudah diketahui cedera apa saja yang menimpa pasien kecelakaan lalu lintas tersebut.

Pemeriksaan radiografi skull dengan proyeksi AP dan lateral dapat dilakukan untuk membantu proses diagnosis ketika terjadi kegawatdaruratan pada pasien.

Sehingga dokter dapat merencanakan tindakan selanjutnya.

Berbagai metode pengobatan telah dikembangkan pada kasus tersebut dan pemilihan tergantung pada karakteristik klinis dan radiologis dari kasus tersebut. Beberapa metode umum melibatkan terapi konservatif.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jombangbanget.jawapos.com

Komentar