MALANG - Dalam upaya meningkatkan kapabilitas komunikasi yang efektif, PT Nusantara Sebelas Medika merayakan ulang tahun ke-11 dengan menggelar sharing session berjudul "Komunikasi sebagai prasyarat utama dalam pencapaian good hospital governance" di Hotel Santika, Kamis (21/12).
Selama ini banyak dokter sering menggunakan bahasa teknikal yang sulit dipahami oleh pasien.
Hal ini menjadi hambatan dalam proses komunikasi antara dokter dan pasien.
Direktur PT Nusantara Sebelas Medika, dr. Titin Amrih Wilujeng MM, mengakui adanya permasalahan dalam bidang komunikasi di lembaganya.
"Saya pribadi melihat yang ada di PT Nusantara Sebelas Medika sedikit permasalahan yang ada di bidang komunikasi. Sehingga komunikasi ini harus terus menerus kita perbaiki supaya yang menjadi keinginan dan message kita bisa tersampaikan dengan baik," terangnya.
Titin menyebutkan pihaknya bersyukur bisa menghadirkan narasumber Helmi Yahya yang merupakan pakar di bidang komunikasi.
"Alhamdulillah bisa menghadirkan beliau. Sehingga, kolega dokter atau manajemen rumah sakit bisa berkomunikasi lebih baik dan menghasilkan pelayanan yang lebih execellent lagi untuk pasien kami," paparnya.

Helmi Yahya, dalam sesi berbagi pengalaman, memberikan sejumlah tips sukses berkomunikasi, khususnya dalam dunia medis.
Ia menekankan pentingnya menjadi public speaker yang mampu labeling, connected, memiliki empati, dan mampu meriset bahan komunikasi.
Menurutnya, kesuksesan komunikasi juga tergantung pada pemahaman ciri-ciri audiens dan kemampuan menyampaikan pesan secara efektif.
"Public speaking itu harus tau dengan siapa anda berkomunikasi dan bagaimana cara speakingnya. Jadi komunikasi tentang penyampaian, jadi jangan flat penyampaiannya dan kenali audiens anda," terang Helmi.
Ia juga menekankan perlunya riset sebelum berbicara serta kepercayaan diri yang tinggi dalam menyampaikan pesan.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh internal PT Nusantara Sebelas Medika, namun juga melibatkan dokter dari berbagai anak perusahaan, seperti RS Lavalette di Malang, RS Wonolangan di Probolinggo, RS Elizabeth di Situbondo, serta RS Djatiroto di Lumajang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmalang.jawapos.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung