NARASIBARU.COM - Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada seorang ibu baik secara psikis maupun fisik. Perubahan fisik yang paling umum terjadi adalah pembengkakan pada kaki atau edema. Pembengkakan ini tidak membahayakan ibu maupun janin, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup sang ibu.
Saat hamil, tubuh memproduksi lebih banyak cairan seperti hormon dan darah untuk pertumbuhan janin. Cairan yang berlebih ini akan terakumulasi dan menyebabkan pembengkakan pada tungkai bagian bawah. Selain itu, tubuh memproduksi lebih banyak relaxin, hormon yang membantu merelaksasi atau melonggarkan tendon, ligamen, sendi dan otot. Kombinasi hormon dan bertambahnya bobot tubuh dapat membuat kaki sang ibu membengkak, melebar dan bahkan perubahan permanen pada ukuran dan lengkungan kaki.
Lebih kurang 80% ibu hamil trimester ketiga akan mengalami edema kaki. Ketidaknyamanan ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, pola makan dan aktivitas.
Baca Juga: Ini Dia Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas ala Chris Martin, Lengkap dengan Risiko
Mengatur Asupan Makanan: Reducing and Increasing
Mengurangi asupan sodium atau garam saat kehamilan dapat mengurangi cairan yang ditahan oleh tubuh. Coba kurangi konsumsi makanan yang telah melewati pengolahan dan mengalami perubahan bentuk seperti makanan kalengan, frozen food, keripik, keju artifisial yang mengandung banyak sodium.
Mengurangi minum minuman yang berkafein seperti kopi, karena kafein juga dapat memperparah bengkak pada kaki. Kafein bersifat diuretik yang menyebabkan keinginan untuk buang air kecil meningkat, membuat tubuh merespon dengan menahan cairan.
Di sisi lain, konsumsi makanan yang mengandung potasium dapat membantu tubuh menyeimbangkan jumlah air yang dibutuhkan dan dikeluarkan. Beberapa makanan yang secara alami mengandung potasium tinggi diantaranya:
- kentang dan ubi (dengan kulitnya)
- pisang
- bayam
- kacang polong, kacang-kacangan
- jus buah dan sayur, seperti: plum, delima, jeruk, wortel, markisa
- yogurt
- bit
- salmon
Perbaiki Kebiasaan: Posisi Tubuh, Cara Berpakaian
Berdiri terlalu lama dapat memperparah edema pada kaki karena cairan yang berlebih akan bergerak ke bawah. Namun, jika kurang bergerak sirkulasi juga dapat terganggu. Biasakan berjalan 5-10 menit sehari untuk memperlancar aliran darah dan mencegah pembengkakan. Kemudian, saat duduk kaki dapat diangkat atau disanggah menggunakan kursi untuk membantu mengalirkan cairan yang telah menumpuk di kaki. Saat tidur, berbaringlah ke sisi kiri untuk mencegah tekanan pada pembuluh darah inferior vena cava di uterus.
Baca Juga: Perbedaan Manfaat Jalan Kaki, Jogging, dan Lari, Mana yang Lebih Baik?
Gunakan pakaian yang longgar untuk mencegah hambatan sirkulasi darah. Hindari pakaian yang ketat terutama bagian pinggang dan pergelangan kaki. Menggunakan kaos kaki kompresi dapat membantu mengurangi pembengkakan. Kaos kaki kompresi memberikan tekanan yang meningkat secara berkala untuk membantu menggerakan aliran darah. Pilih kaos kaki dengan level kompresi 15-20 mmHg. Hindari kaos kaki dengan karet ketat di bagian atas.
Terapi yang Dapat Membantu
Hidroterapi
Merendam kaki di air hangat (38 - 40oC) selama 10 - 20 menit dapat meningkatkan sirkulasi darah dengan memperlebar pembuluh darah. Selain itu, otot akan merasa lebih relax, mengurangi edema dan anxiety.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung