Kenali Faktor Penyebab Kelahiran Prematur pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya, Keluarga Muslim Wajib Tahu!

- Rabu, 27 Desember 2023 | 12:30 WIB
Kenali Faktor Penyebab Kelahiran Prematur pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya, Keluarga Muslim Wajib Tahu!


NARASIBARU.COM - Peristiwa kelahiran prematur, dapat membawa dampak serius pada kesehatan bayi lantaran persalinan terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 pekan.

Untuk itu calon ayah dan ibu harus memahami lebih lanjut mengenai faktor penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.

Pasalnya, secara medis kasus kelahiran prematur dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan.

Meski demikian, pada beberapa kasus, persalinan prematur dapat direncanakan, terutama dalam kasus preeklampsia.

Pekan-pekan terakhir kehamilan bisa menjadi krusial bagi pertumbuhan janin, dan bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.

Baca Juga: Rukun Mandi Wajib Merujuk Kitab Safinatun Najah Karya Syaikh Salim bin Samir Al-Hadrami

Dilansir NARASIBARU.COM dari laman kemkes.go.id, berikut uraian terkait faktor dan cara mencegah kelahiran prematur.

Faktor Penyebab Kelahiran Prematur

Meskipun penyebab pasti kelahiran prematur belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko, seperti riwayat kelahiran prematur sebelumnya, kehamilan dengan bayi kembar, atau adanya kelainan pada rahim atau plasenta.

Faktor-faktor ini perlu diwaspadai untuk mengurangi risiko persalinan prematur.

Baca Juga: Apakah Semua Daging Burung Halal Dimakan? Simak Jawabannya di Sini! InsyaAllah Tambah Paham

Cara Mencegah Kelahiran Bayi Prematur

Mempertahankan berat badan ideal dan asupan gizi yang baik sebelum dan selama hamil dapat mengurangi risiko kelahiran prematur.

Pada ibu hamil dengan resiko tinggi, langkah-langkah pencegahan seperti pemberian hormon progesteron atau pemasangan cerclage serviks dapat dipertimbangkan.

Kelahiran prematur dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, komplikasi jantung, atau masalah kesehatan jangka panjang seperti kerusakan otak atau gangguan penglihatan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bershalawat.com

Komentar