DKLIKNEWS - Pendarahan implantasi mungkin merupakan tanda awal kehamilan. Gejala ini berbeda dengan pendarahan menstruasi. Bedanya, pendarahan implantasi biasanya tidak terjadi lebih dari 24 jam.
Sebaliknya, pendarahan menstruasi biasanya terjadi setelah hari ke-8. Perdarahan implantasi bisa menjadi tanda awal kehamilan. Gejala ini berbeda dengan pendarahan menstruasi.
Bedanya, pendarahan implantasi biasanya tidak terjadi lebih dari 24 jam. Sebaliknya, pendarahan menstruasi biasanya terjadi setelah sekitar delapan hari.
Baca Juga: Sering Merasa Sakit Parah Saat Menstruasi Sati-hati Gejala Adenomiosis
Langkah selanjutnya setelah pembuahan adalah implantasi di dalam rahim. Implantasi merupakan tahap dimana embrio menempel dan melekat pada dinding rahim.
Proses ini dapat mengakibatkan pendarahan yang disebut pendarahan implantasi. Perdarahan implantasi adalah pendarahan ringan yang terjadi dari vagina 10 hingga 14 hari setelah embrio menempel pada dinding rahim.
Tidak semua orang mengalami pendarahan implantasi pada awal kehamilan. Namun hal ini dianggap wajar dan tidak perlu dikhawatirkan jika kondisi ini tidak terjadi.
Sekitar 25% ibu hamil mengalami pendarahan implantasi pada awal kehamilan. Untuk lebih memahami pendarahan implantasi, Anda perlu mengetahui ciri-ciri berikut ini:
Baca Juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Otot Jantung
1. Jumlah perdarahan:
Darah yang ditanam hanya berupa flek, sehingga tidak diperlukan pembalut. Proses terjadinya pendarahan implantasi hanya sedikit mirip dengan keputihan.
Saat ini, pendarahan menstruasi menyebabkan pendarahan hebat setiap siklusnya. Bahkan, Anda perlu mengganti pembalut beberapa kali untuk memastikan kebersihan dan kesehatan vagina.
2. Waktu Pendarahan
Pendarahan implantasi hanya terjadi dalam 1-2 hari. Proses implantasi tidak menyebabkan pendarahan lebih dari 48 jam. Berbeda dengan pendarahan menstruasi yang berlangsung minimal 7 hingga 8 hari.
3. Kram Perut
Pendarahan implantasi biasanya disertai kram perut yang sangat ringan. Berbeda dengan nyeri perut saat menstruasi yang terasa lebih hebat dari biasanya. Bahkan tidak jarang pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas.
Baca Juga: Ini Beberapa Jenis Penyakit Otot Jantung Yang Perlu Diketahui
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dkliknews.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung