Gangguan Pendengaran Bisa Menimpa Siapa Saja, Lakukan Deteksi Sejak Dini

- Kamis, 11 Januari 2024 | 17:31 WIB
Gangguan Pendengaran Bisa Menimpa Siapa Saja, Lakukan Deteksi Sejak Dini
NARASIBARU.COM - Menjaga kesehatan indera pendengaran merupakan hal yang penting karena indera pendengaran merupakan bagian dari investasi masa depan. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, lebih dari 1,5 miliar orang mengalami gangguan pendengaran. Diperkirakan tahun 2050 akan terjadi peningkatan hingga mencapai total 2,5 miliar pengidap gangguan pendengaran di seluruh dunia.
 
Penyebab utama gangguan pendengaran sendiri bisa beragam. Salah satunya adalah tuli kongenital, infeksi telinga atau congek, tuli akibat bising, tuli karena faktor usia, dan tuli karena kotoran telinga. Ngerinya, saat ini, gangguan pendengaran bisa menimpa siapa saja bahkan anak-anak.
 
Upaya menjaga kesehatan pendengaran dapat dilakukan dengan deteksi dini adanya gangguan pendengaran, menghindari kebisingan, pola hidup bersih dan sehat yang baik, memperhatikan kebersihan liang telinga, tidak minum obat ototoksik dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
 
 
Dalam upaya mencegah gangguan pendengaran menjadi penyakit yang banyak datang di masa depan, Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading menggandeng Kasoem Hearing Center mendirikan Jakarta Ear and Hearing Center, fasilitas kesehatan pendengaran pertama dan terlengkap di Indonesia. Tak main-main, kerja sama ini didukung oleh Cochlear Ltd., IA-CEPA ECP Katalis (Katalis), dan Austrade.
 
Sebagai langkah konkret, kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Jakarta, Kamis (11/1). Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Dr. Ronald Reagan menjadi wakil dari Rumah Sakit Mitra Keluarga. Sedangkan, Kasoem Hearing Center diwakili oleh Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem.
 
"Hari ini menandai titik tolak baru dalam pelayanan kesehatan pendengaran di Indonesia. Kami berharap Jakarta Ear and Hearing Center akan menjadi model pelayanan kesehatan yang memadukan kenyamanan dan kualitas tinggi untuk semua lapisan masyarakat,” ujar Dr. Reagan ditemui NARASIBARU.COM.
 
 
Sementara itu, Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem mengatakan, kerja sama ini menjadi langkah besar dari program yang sebelumnya memang dijalankan Kasoem Hearing Center selama hampir 30 tahun berdiri di Indonesia. 
 
Dengan Jakarta Ear and Hearing Center, harapannya dapat memenuhi kebutuhan terkait pemeriksaan gangguan pendengaran mulai dari screening pendengaran, diagnosa, fitting alat bantu dengar, operasi cochlear implant hingga habilitasi pendengaran. 
 
“Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari dedikasi kami untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelayanan pendengaran yang optimal," ucapnya. Kemudian, salah satu bentuk nyata dukungan terhadap Jakarta Ear and Hearing Center adalah tersedianya teknologi cochlear implant (implan koklea) dari Cochlear Ltd. 
 
 
"Cochlear, sebagai pemimpin dunia dalam teknologi implan koklea, berkomitmen untuk mendukung inisiatif Jakarta Ear and Hearing Centre dengan memperkenalkan teknologi terkini, pelatihan dalam audiologi dan operasi, serta perawatan pasca-operasi terbaik di kelasnya," kata General Manager AGM dari Cochlear, Amy Zheng dalam kesempatan yang sama.
 
Melalui kolaborasi antara Kasoem dan Mitra Keluarga, kedepannya akan lebih banyak pasien Indonesia yang mendapatkan manfaat dari intervensi dan solusi sejak dini.
 
 
Jakarta Ear and Hearing Center akan menjadi pusat layanan yang menyediakan layanan lengkap untuk gangguan pendengaran, meliputi pemeriksaan pendengaran pada bayi baru lahir, tes pendengaran orang dewasa, diagnosis, intervensi dini, pemasangan alat bantu dengar, operasi implan koklea, dan terapi auditory verbal. 
 
Mulai dari deteksi dini hingga pemulihan, semuanya diklaim ada dalam satu lokasi yang nyaman dan terjangkau. Membawa visi menjadi pusat pengobatan dan penelitian inovatif untuk telinga dan pendengaran, Jakarta Ear and Hearing Center pun menetapkan standar baru pelayanan kesehatan pendengaran. Dengan harapan, di masa depan menjadi pionir dalam perawatan integratif di Indonesia.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Komentar