GFATM Hibahkan Rp4,6 Triliun untuk Mendukung Indonesia Melawan HIV, TBC, Malaria serta RSSH

- Kamis, 18 Januari 2024 | 22:30 WIB
GFATM Hibahkan Rp4,6 Triliun untuk Mendukung Indonesia Melawan HIV, TBC, Malaria serta RSSH

NARASIBARU.COM- The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis (TB), and Malaria (GFATM) menghibahkan dana sebesar 309 juta USD atau sekitar Rp 4,6 trilun ke pemerintah Indonesia.

Penyerahan hibah itu dilakukan dalam acara peluncuran implementasi dana hibah Global Fund untuk program AIDS, TBC, malaria, dan penguatan sistem kesehatan, di Kemenkes pada Rabu (17/1/2024).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan rasa terima kasih atas komitmen kuat masyarakat global, termasuk pemerintah, otoritas lokal, dan lembaga sosial, dalam mewujudkan eliminasi HIV, TBC, dan malaria di seluruh dunia melalui keberadaan The Global Fund.

Baca Juga: Angka Diabetes di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah Tinggi, Kemenkes: Maksimalkan Peran Puskesmas

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Thomas dan semua yang telah membantu program Global Fund, termasuk pemerintah, otoritas lokal, dan lembaga sosial yang telah mendukung kita," ujar Menteri Budi.

Menteri Budi mengungkapkan pembaruan tentang kemajuan penanggulangan HIV, bahwa pada tahun 2023, 68% dari setengah juta orang yang hidup dengan HIV mengetahui status mereka.

Selain itu, 62% dari mereka yang mengetahui statusnya sedang menerima pengobatan, dengan 38% mencapai penekanan virus.

Beralih ke TBC, laporan tahun 2023 menunjukkan sekitar 1.060.000 kasus, dengan sekitar 540.000 kasus HIV dan 380.000 kasus malaria.

Baca Juga: Kemenkes Imbau Peran Aktif Masyarakat, Memutus Penularan Virus Polio dengan Imunisasi Rutin Polio Lengkap

Pada tingkat nasional, 76% kabupaten/kota di Indonesia dinyatakan bebas malaria pada tahun 2023, dan 89% penduduk tinggal di daerah bebas malaria.

"Malaria selama ini baik, dan yang baik tidak saya ganggu. Sekarang, fokus saya pada HIV karena itu tidak baik. Malaria baik; 318 kabupaten/kota sudah bebas malaria," tegas Menteri Budi.

Selain itu, Menteri Budi menyoroti bahwa dukungan The Global Fund tidak hanya sebatas penyediaan obat dan layanan kesehatan. Organisasi ini juga membantu Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan.

Baca Juga: Kemenkes Temukan Kasus Lumpuh Layu Akut pada Anak Akibat Virus Polio Tipe Dua

"Saya meminta agar hibah ini bersifat pelengkap dan bukan pengganti, sehingga dana dalam negeri tetap diutamakan," kata Menteri Budi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarpalu.net

Komentar