NARASIBARU.COM - Teh cranberry menjadi minuman organik yang telah digunakan sebagai pengobatan rumahan selama berabad-abad. Teh ini terbuat dari buah tanaman cranberry dan memiliki rasa ringan.
Minum teh cranberry ternyata membantu detoksifikasi tubuh sehingga merasa lebih segar dan cocok dimasukkan ke dalam asupan harian, seperti dikutip NARASIBARU.COM dari Healthshots, Minggu (21/1).
Minum 2 cangkir teh cranberry setiap hari dianggap aman, kata ahli gizi Prachi Jain.
Lantas, manfaat kesehatan apa saja yang terdapat dari teh cranberry? Simak uraiannya di bawah ini.
- Ekstrak cranberry atau cranberry kering kaya akan antioksidan menjadikannya ramah jantung,
- Membantu menurunkan kadar kolesterol,
- Membantu menurunkan tekanan darah,
- Cranberry tea adalah teh detoks yang membantu meningkatkan metabolisme membantu menurunkan berat badan,
- Membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur,
- Mengandung sifat antiinflamasi,
- Ini adalah minuman detoks sehat yang membersihkan racun dari tubuh,
- Cranberry kaya akan vitamin C menjadikannya antioksidan kuat yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan rambut, dan kulit.
Baca Juga: Teh Hibiscus: Minuman Segar yang Cocok Dinikmati saat Musim Panas
Teh cranberry mirip dengan teh organik atau teh herbal lainnya. Selanjutnya, teh tersebut merupakan kombinasi infus buah cranberry kering, teh hitam, dan beberapa rempah.
Adapun dua resep mudah membuat teh cranberry yang bisa dicoba di rumah:
Es teh cranberry
- Masukan cranberry dan air dingin ke dalam blender.
- Aduk rata lalu tambahkan es batu.
- Siap disajikan.
Teh panas cranberry
- Tambahkan 1 cangkir air mendidih ke dalam 2 sendok teh cranberry.
- Diamkan selama 4-5 menit agar semua rasa tercampur dalam air mendidih.
- Saring dan nikmati teh cranberry panas.
- Untuk menambah cita rasa, bisa menambahkan beberapa tetes jus lemon dan madu ke dalamnya agar lebih menyegarkan.
Jain menyebut ada beberapa efek samping mengonsumsi teh cranberry yakni sakit perut ringan dan diare karena buah tersebut bersifat asam dan mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat mengiritasi sistem pencernaan pada beberapa individu.
Lalu, meningkatan buang air kecil lantaran sifat diuretik, artinya dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Hal ini bermanfaat untuk membersihkan saluran kemih dan berpotensi mencegah Infeksi Saluran Kemih, namun mungkin merepotkan bagi sebagian orang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung