Waspadai Faktor Risiko Kanker Payudara

- Senin, 22 Januari 2024 | 06:31 WIB
Waspadai Faktor Risiko Kanker Payudara

BANGKALAN, RadarMadura.idKanker payudara menjadi salah satu penyakit berbahaya yang menjadi pemicu kematian.

Karena itu, sangat penting dilakukan deteksi dan penanganan sejak dini bagi para penderita.

Dokter Spesialis Bedah RSUD Syamrabu dr Yusfik Helmi Hidayat, Sp.B, FINACS menyatakan, data registrasi  Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais Jakarta 2003–2007 menunjukkan penderita  kanker payudara paling mendominasi.

Baca Juga: Menyusut, Dinas Perhubungan Bangkalan Sebut Anggaran Pemeliharaan PJU Lebih Sedikit Dibanding Tahun Lalu

Angkanya 26 persen dibandingkan jenis kanker lainnya. Perkiraan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia 18,6 per 100.000.

Sebagian besar penderita kanker payudara di Indonesia berobat dalam stadium lanjut. Seperti yang dilaporkan RS Kanker Dharmais Jakarta.

”Penderita yang berobat saat stadium I enam persen. Sedangkan yang berobat saat stadium II 18 persen.

Sementara pasien yang berobat dalam kondisi stadium III 44 persen dan stadium IV 32 persen,” terangnya.

Faktor risiko kanker payudara terbagi dua kelompok. Yaitu, kelompok dapat dan tidak dapat diubah.

Beberapa contoh faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu usia, riwayat keluarga, menstruasi di usia dini, dan menopause yang terlambat.

”Sedangkan obesitas pascamenopause, penggunaan terapi sulih hormon, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik yang rendah adalah contoh faktor risiko yang dapat diubah,” imbuhnya.

Pria yang biasa disapa dokter Yusfik itu menjelaskan, usia merupakan salah satu faktor risiko yang paling penting.

Di Amerika Serikat, risiko hidup seorang wanita untuk menderita kanker payudara adalah 12,15 persen. Meningkatnya faktor risiko itu salah satunya karena bertambahnya usia.

Juga ditentukan oleh faktor risiko lain yang dimiliki tiap individu. Misalnya, obesitas, penggunaan terapi sulih hormon atau fungsi reproduksi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmadura.jawapos.com

Komentar