Inilah Fakta Mengejutkan tentang Kesehatan Wanita di Sulawesi Tengah!

- Senin, 22 Januari 2024 | 12:01 WIB
Inilah Fakta Mengejutkan tentang Kesehatan Wanita di Sulawesi Tengah!

KABARPALU.NET - Menurut publikasi INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI SULAWESI TENGAH 2023, Kesehatan bukan hanya sekadar aspek individual, tetapi juga menjadi tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan pendidikan, pembangunan kesehatan menjadi dimensi penting yang ditekankan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan manusia. Investasi pada sumber daya manusia, melalui pendidikan dan kesehatan, menjadi pilar utama dalam memperkuat ketahanan ekonomi suatu negara. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan dan 5 persen untuk kesehatan.

Peningkatan anggaran kesehatan tidak hanya menjadi fokus pemerintah pusat, tetapi juga mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah, terutama dalam menangani pandemi Covid-19. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan berkontribusi positif pada pembangunan nasional.

Morbiditas sebagai Indikator Kesehatan Masyarakat

Morbiditas, atau jumlah penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, menjadi indikator penting dalam mengevaluasi kondisi kesehatan suatu daerah. Data tahun 2022 menunjukkan bahwa di Sulawesi Tengah, sekitar 21,93 persen penduduk mengalami keluhan kesehatan. Meskipun angka ini menurun dari tahun sebelumnya sebesar 25,72 persen, masih diperlukan perhatian lebih lanjut.

Penurunan morbiditas menandakan peningkatan tingkat kesehatan masyarakat. Sebaliknya, peningkatan keluhan kesehatan dapat menjadi tanda rentannya masyarakat terhadap berbagai penyakit akibat melemahnya resistensi. Kondisi kesehatan yang buruk dapat berdampak pada usia harapan hidup dan tingkat mortalitas.

Baca Juga: Jaga Payudara, Jaga Hidup: Tips Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker

Persentase Penduduk yang mempunyai Keluhan Kesehatan dalam Satu Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin di Sulawesi Tengah, 2022

Rentanitas Perempuan Terhadap Penyakit

Fakta menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan dengan laki-laki. Sebanyak 22,90 persen penduduk perempuan melaporkan keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir, sedangkan pada laki-laki sebesar 21,00 persen. Hal ini menjadi peringatan bagi perempuan untuk lebih menjaga kesehatan mereka secara lebih intensif.

Tidak Berobat Jalan dan Jaminan Kesehatan

Dari penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, sebanyak 70,56 persen di Sulawesi Tengah pada tahun 2022 tidak melakukan berobat jalan. Alasan utama adalah pengobatan sendiri, menunjukkan bahwa keluhan yang dialami sebagian besar tidak begitu parah. Dari yang berobat, 49,22 persen telah menggunakan jaminan kesehatan, sedangkan 50,78 persen lainnya tidak.

Pemerintah telah berupaya melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk menyediakan jaminan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, masih ada sebagian masyarakat yang belum menggunakan jaminan kesehatan.

Meskipun terdapat penurunan morbiditas, tantangan kesehatan di Sulawesi Tengah masih memerlukan perhatian serius. Peningkatan investasi dalam sektor kesehatan, pemahaman akan rentanitas perempuan terhadap penyakit, dan optimalisasi pemanfaatan jaminan kesehatan menjadi langkah kunci dalam membangun masyarakat yang sehat dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor kesehatan, diharapkan Sulawesi Tengah dapat mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik di masa depan.***

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarpalu.net

Komentar