NARASIBARU.COM - Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan sebagai penyedap sebuah masakan atau penambah rasa pada makanan.
Garam terdiri dari sekitar 40% natrium dan 60% klorida yang bisa digunakan juga untuk mengawetkan bahan makanan.
Tubuh manusia membutuhkan garam (natrium) agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah tertelan dan tersebar ke aliran darah dan cairan tubuh lainnya, garam mempunyai beberapa peran.
Baca Juga: 5 Bahaya Jika Tubuh Kekurangan Garam, Mulai Dari Dehidrasi Sampai Gangguan Fungsi Otak
Kandungan pada garam berfungsi mengatur elektrolit yang memungkinkan otak menghantarkan sinyal listrik ke saraf dan otot, dan juga mengontrol kadar cairan, seperti volume darah total, yang kemudian mempengaruhi tekanan darah.
Garam juga merangsang kelenjar adrenal, mengurangi sengatan matahari, dan membantu menjaga mineral penting lainnya dalam aliran darah.
Kandungan natrium pada garam adalah mineral penting untuk fungsi otot dan saraf yang optimal. Bersama dengan klorida, ia juga membantu tubuh Anda menjaga keseimbangan air dan mineral.
Baca Juga: Konsumsi Garam Secara Berlebihan Dapat Merusak Ginjal Loh, Simak Penjelasannya
Seperti halnya banyak zat yang dikonsumsi secara berlebihan, terlalu banyak garam dalam makanan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Dilansir dari Healthline (23/1), berikut ini adalah efek samping jangka pendek dan jangka panjang dari makan terlalu banyak garam:
1. Efek jangka pendek mengkonsumsi banyak garam
A. Kenaikan Tekanan Darah
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam dapat menyebabkan tekanan darah naik. Kandungan garam yang terlalu banyak pada tubuh menyebabkan volume darah mengalir lebih besar melalui pembuluh darah dan arteri.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung