Pahami Perbedaan Maag dan Asam Lambung, Berikut Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Faktor Risiko

- Selasa, 23 Januari 2024 | 21:31 WIB
Pahami Perbedaan Maag dan Asam Lambung, Berikut Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Faktor Risiko

NARASIBARU.COM - Maag dan asam lambung sering kali disalahartikan oleh banyak orang, meski keduanya memiliki hubungan erat dengan sistem pencernaan.

Maka dari itu perlu dipahami perbedaan antara maag dan asam lambung. Mulai dari penyebab, tanda, dan cara mengatasi. Pemahaman terhadap perbedaan itu dapat menjadi kunci penting dalam menjaga sistem pencernaan tubuh.

Keduanya memiliki perbedaan mendasar, baik dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasi asam lambung dan sakit maag.

Berikut perbedaan maag dan asam lambung, dari gejala, cara mengatasi, dan faktor risiko, dari keduanya.

Baca Juga: Asam Lambung? Jangan Khawatir, Bantu Atasi dengan 8 Makanan dan Minuman yang Direkomendasikan Berikut

Pengertian Maag dan Asam Lambung

Dilansir healthline.com, maag merupakan kondisi luka pada lapisan lambung atau usus kecil. Penyakit ini dapat diperparah oleh asam lambung.

Berbeda dengan asam lambung yang disebabkan oleh asam lambung itu sendiri, sehingga asam lambung akan naik ke kerongkongan atau esofagus. Penyakit ini biasanya menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati, dada bagian bawah, dan perut.

Perbedaan Penyebab Maag dan Asam Lambung

Maag diakibatkan oleh bakteri H. Pylori yang dapat menyebar dari orang ke orang, melalui kontak langsung air liur dan kotoran.

Asam lambung terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah tidak berfungsi atau menutup dengan benar, sehingga mengakibatkan asam lambung naik hingga ke kerongkongan.

Baca Juga: Sering Mengalami Keringat Dingin Akibat Asam Lambung, Berikut Faktor Penyebab dan Tips untuk Mengatasinya

Perbedaan Gejala Maag dan Asam Lambung

Beberapa orang dengan penyakit maag, mungkin tidak mengalami gejala sama sekali atau mengalami gangguan pencernaan ringan. Selain itu, gejala maag juga terjadi seperti nyeri perut bagian atas, bersendawa, kembung, mual, muntah, hingga sakit perut yang semakin parah pada malam hari.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Komentar