Mitos atau Fakta: Benarkah Vaksin Covax Bisa Menyebabkan Melemahnya Otot Jantung?

- Kamis, 25 Januari 2024 | 11:30 WIB
Mitos atau Fakta: Benarkah Vaksin Covax Bisa Menyebabkan Melemahnya Otot Jantung?

NARASIBARU.COM - Vaksin Covax merupakan salah satu vaksin COVID-19 yang telah digunakan di Indonesia. Benarkah vaksin Covax dapat melemahkan otot jantung?

Vaksin Covax merupakan vaksin yang dikembangkan oleh konsorsium Gavi, CEPI, dan WHO. Vaksin Covax menggunakan platform adenovirus yang telah dimodifikasi.

Pada awal tahun 2022, muncul laporan bahwa vaksin Covax dapat melemahkan otot jantung, khususnya pada pria muda.

Laporan ini muncul setelah beberapa kasus miokarditis dan perikarditis dilaporkan pada penerima vaksin Covax.

Miokarditis merupakan inflamasi pada otot jantung, sementara perikarditis adalah peradangan pada membran yang melingkupi jantung. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung yang tidak teratur.

Laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama pada pria muda yang berniat untuk menerima vaksin Covax.

Namun, apakah laporan tersebut benar? Benarkah vaksin Covax dapat menyebabkan melemahnya otot jantung?

Baca Juga: Mulai 1 Januari 2024 Vaksin COVID-19 Tidak Lagi Gratis, Kecuali untuk 2 Kelompok Ini

Analisis Data

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dilakukan analisis data yang komprehensif. Data yang perlu dianalisis antara lain:

  • Jumlah kasus miokarditis dan perikarditis yang dilaporkan setelah pemberian vaksin Covax.
  • Usia dan jenis kelamin penerima vaksin Covax yang mengalami miokarditis dan perikarditis.
  • Kondisi kesehatan penerima vaksin Covax yang mengalami miokarditis dan perikarditis.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga kesehatan, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak ditemukan bukti yang kuat bahwa vaksin Covax dapat menyebabkan melemahnya otot jantung.

Data dari BPOM menunjukkan bahwa dari 1,2 juta dosis vaksin Covax yang telah diberikan di Indonesia, hanya terdapat 10 kasus miokarditis dan perikarditis yang dilaporkan. Jumlah kasus ini sangat kecil, yaitu hanya 0,0008% dari total dosis vaksin yang telah diberikan.

Selain itu, data juga menunjukkan bahwa sebagian besar kasus miokarditis dan perikarditis terjadi pada pria muda berusia 18-30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa faktor usia dan jenis kelamin mungkin berperan dalam peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis setelah pemberian vaksin Covax.

Komposisi Vaksin Covax dan Kaitannya dengan Kesehatan Jantung

Vaksin Covax menggunakan platform adenovirus yang telah dimodifikasi. Adenovirus adalah virus yang umum menyebabkan flu biasa.

Vaksin Covax menggunakan adenovirus yang telah dimodifikasi untuk membawa materi genetik dari virus SARS-CoV-2.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com

Komentar