Cek Faktanya, Minum Teh Setiap Hari Dapat Mengurangi Resiko Kematian?

- Kamis, 25 Januari 2024 | 15:00 WIB
Cek Faktanya, Minum Teh Setiap Hari Dapat Mengurangi Resiko Kematian?

NARASIBARU.COM - Teh telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya global sebagai minuman yang menyegarkan dan penuh manfaat kesehatan.

Tanaman teh (Camellia Sinensis), yang berasal dari pegunungan Himalaya dan sekitarnya, menghasilkan daun hijau yang digunakan untuk membuat minuman teh, yang menduduki peringkat kedua setelah air sebagai minuman paling populer di dunia.

Minuman teh mengandung berbagai senyawa seperti polifenol, flavonoid, pektin, alkaloid, klorofil, tanin, dan fluoride alami.

Studi menunjukkan bahwa teh memiliki sifat anti-kanker, antioksidan, antimikroba, antibakteri, serta dapat mencegah aterosklerosis, menjaga kesehatan jantung, dan memiliki manfaat lainnya seperti antidiabetes, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah penyakit Parkinson.

Baca Juga: 5 Zodiak Perfeksionis yang Selalu Ingin Mencapai Kesempurnaan

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris, ditemukan bahwa minum dua cangkir teh atau lebih per hari dapat berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Penelitian ini melibatkan 498.043 partisipan selama 11 tahun dan menunjukkan bahwa minum dua cangkir teh atau lebih per hari dapat mengurangi risiko kematian sekitar 9-13%.

Penelitian ini membedakan diri dengan fokus pada populasi yang sebagian besar mengonsumsi teh hitam, memberikan wawasan yang lebih jelas terkait hubungan antara minum teh dan risiko kematian.

Baca Juga: Viral! Smartphone Minimal iPhone 13 Pro untuk Loker Disparekraf DKII, Warganet Ramai Protes

Meskipun penelitian menunjukkan adanya korelasi, peneliti menekankan bahwa belum dapat dipastikan bahwa minum teh secara langsung mengurangi risiko kematian, dan penelitian lebih lanjut diperlukan.

Studi tersebut juga menemukan bahwa hubungan antara minum teh dan penurunan risiko kematian tetap signifikan, bahkan ketika susu atau gula ditambahkan ke dalam teh, atau ketika individu memiliki kemampuan genetik yang lebih lambat dalam memproses kafein.

Walaupun risiko kematian tidak berkurang dengan setiap tambahan cangkir teh, penelitian ini memberikan dorongan positif terkait manfaat kesehatan minuman ini. (jpg)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jagosatu.com

Komentar