Kunjungan Wantimpres di RSUD Prof dr Soekandar Jangkau Peran dan Kepuasan di Masyarakat

DALAM kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) kemarin (25/1), Direktur RSUD Prof dr Soekandar dr Djalu Naskutub memaparkan beragam peran rumah sakit dalam memberikan layanan di masyarakat.

Selama ini, rumah sakit tipe B ini telah menjangkau empat peran strategis di bidang kesehatan. Di antaranya, aspek promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif.

”Setiap aspek memiliki program rutin yang terus dilakukan secara berkesinambungan. Salah satunya yang paling berpengaruh misalnya, dalam aspek rehabilitatif yang konsisten melakukan perawatan dan penanganan pada kelompok binaan HIV/AIDS,” sebutnya.

Dengan dijalankannya empat peranan yang melahirkan berbagai inovasi ini, RSUD Prof dr Soekandar juga memperoleh dampak positif.

Antara lain, pelayanan menjadi lebih cepat dan mudah, peningkatan mutu pelayanan, peningkatan indeks kepuasan masyarakat, citra rumah sakit terhadap kinerja internal yang kian membaik, staf dan pegawai bersaing meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya, dan motivasi tenaga sumber daya manusia (SDM) untuk terus upgrade ilmu teknologi terbaru.

BERBOBOT: Direktur RSUD Prof dr Soekandar dr Djalu Naskutub menyerahkan cenderamata kepada Sekretaris Anggota Wantimpres Agung Laksono, Prof. Ganjar Razuni usai diskusi. (Indah Oceananda/JPRM)

”Tak hanya itu, berkat adanya inovasi pula kunjungan pasien di RSUD Prof dr Soekandar terus meningkat dan kesejahteraan pegawai juga terus optimal,” imbuh dia.

Dalam tata kelolanya, RSUD Prof dr Soekandar juga unggul dalam pengembangan digitalisasi. Itu dibuktikan dengan hadirnya fasilitas rekam medis elektronik, aplikasi persediaan non-farmasi dan farmasi, mesin pendaftaran mandiri, serta elektronifikasi transaksi.

”Di tahun 2024 ini, kami juga terus melakukan pengembangan rumah sakit dalam beberapa bidang. Seperti pembangunan lanjutan dua gedung rumah sakit, ada juga pengembangan bidang IT, dan terus menambah pengembangan layanan kesehatan,” papar Djalu.

Pihaknya menyatakan, dalam tata kelola BLU saat ini cukup memberikan fleksibilitas dalam bidang keuangan, sumber daya manusia (SDM), serta pengadaan barang dan jasa. Dia menilai, adanya BLU dan UOBK berdampak positif karena sejalan dengan visi misi rumah sakit dan dinkes.

”Aturan UOBK juga sepenuhnya sudah kami jalankan. Kami berharap, kedepannya penyesuaian kebijakan dengan sistem yang telah disediakan bisa diimplementasikan dengan baik,” pungkas dr Djalu. (oce/ron)