OBOR TIMUR.COM - Setelah berolahraga, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi untuk mendukung pemulihan tubuh dan hasil latihan yang optimal.
Beberapa makanan mungkin sebaiknya dihindari setelah berolahraga karena dapat menghambat proses pemulihan atau menyebabkan ketidaknyamanan.
Dikutip dari hellosehat, Minggu 28 Januari 2024, berikut adalah 7 jenis makanan yang sebaiknya dihindari setelah olahraga:
Baca Juga: Rahasia Kulit Kenyal: Panduan Cara Terbaik Menggunakan Serum Hialuronat untuk Kelembapan Kulit
Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Makanan tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji yang tinggi lemak trans, sebaiknya dihindari setelah olahraga. Lemak jenuh dapat memperlambat pencernaan dan menunda penyerapan nutrisi penting yang diperlukan untuk pemulihan otot.
Makanan Tinggi Serat Berlebihan
Makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh, sebaiknya dihindari langsung setelah berolahraga. Serat bisa menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan atau kembung, yang mungkin tidak diinginkan setelah aktivitas fisik intensif.
Minuman Bersoda atau Berenergi
Baca Juga: Ayam Rica: Sensasi Pedas dan Nikmat dari Dapur Manado
Minuman bersoda atau berenergi dapat mengandung kadar gula yang tinggi dan dapat mengganggu hidrasi serta penyerapan nutrisi. Lebih baik memilih air atau minuman elektrolit yang dirancang khusus untuk pemulihan setelah olahraga.
Makanan Pedas
Makanan pedas dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut, terutama setelah olahraga. Kandungan capsaicin dalam makanan pedas dapat merangsang lambung dan menyebabkan rasa panas yang tidak diinginkan.
Alkoho1
Alkohol dapat mengganggu proses pemulihan dan hidrasi. Selain itu, alkohol memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Sebaiknya hindari konsumsi alkohol langsung setelah berolahraga.
Makanan atau Minuman Tinggi Gula Sederhana
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: obortimur.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung