NARASIBARU.COM - Cacingan pada anak merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan kurangnya kebersihan.
Parasit seperti cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita dapat menginfeksi anak-anak, menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk kesulitan menaikkan berat badan, anemia, dan gangguan pertumbuhan.
Baca Juga: 8 Tips Cepat Memanggil Kucing yang Hilang, termasuk Panggil pada Malam Hari
Penting bagi orang tua untuk memahami gejala dan cara mencegah serta mengatasi infeksi cacingan pada anak-anak mereka.
Anak yang terinfeksi cacingan dapat menunjukkan berbagai gejala yang perlu diperhatikan oleh orang tua.
Berikut adalah beberapa ciri umum anak yang mungkin mengalami cacingan:
Baca Juga: MASA PANEN CEPAT DAN HEMAT WAKTU! Menikmati Keuntungan Tanaman Hidroponik
- Gatal-gatal di sekitar anus: Salah satu ciri yang sering muncul pada anak yang terinfeksi cacingan adalah rasa gatal di sekitar anus. Hal ini disebabkan oleh gerakan cacing kremi yang bertelur di area tersebut atau oleh reaksi tubuh terhadap infeksi parasit.
- Susah tidur: Anak yang mengalami cacingan sering kali mengalami kesulitan tidur karena merasa tidak nyaman akibat rasa gatal di area anus atau karena gejala lainnya seperti nyeri perut.
- Nyeri perut: Nyeri perut yang hilang timbul atau nyeri yang tidak spesifik dapat menjadi tanda adanya infeksi cacingan pada anak. Hal ini disebabkan oleh aktivitas cacing yang mengganggu saluran pencernaan.
- Penurunan berat badan: Infeksi cacingan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh anak, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
- Nafsu makan berkurang: Anak yang terinfeksi cacingan seringkali kehilangan nafsu makan atau tidak memiliki selera makan yang baik. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan pada saluran pencernaan atau karena efek langsung dari keberadaan parasit dalam tubuh.
- Lemas atau lesu: Anak yang mengalami infeksi cacingan mungkin terlihat lemas atau lesu karena gangguan kesehatan yang mereka alami.
- Mual atau muntah: Gejala gangguan pencernaan seperti mual atau muntah juga bisa menjadi tanda adanya infeksi cacingan pada anak.
- Batuk-batuk: Pada infeksi cacing tambang atau cacing pita yang parah, cacing bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan batuk-batuk atau gangguan pernapasan lainnya.
- Adanya cacing dalam feses: Pada beberapa jenis cacingan, cacing atau telur cacing dapat terlihat dalam tinja anak.
- Iritasi kulit atau gatal-gatal lainnya: Infeksi cacingan tertentu, seperti cacing tambang, dapat menyebabkan iritasi atau gatal-gatal pada kulit, terutama di area di mana larva cacing masuk ke dalam tubuh.
Jika kita mencurigai anak kita mengalami cacingan berdasarkan gejala di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Infeksi cacingan yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius dan mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan.
Beberapa Jenis Cacing yang Menjadi Parasit Dalam Tubuh.
Baca Juga: PENTINGNYA PERAN ORANG TUA!!! Tips dan Trik Untuk Membuat Balita Menjadi Semangat Makan
- Cacing Kremi:
- Gejala: Anak merasa gatal di sekitar anus, susah tidur, iritasi, kehadiran cacing kecil di feses, kurang nafsu makan.
- Penularan: Tertelan atau terhirup, biasanya karena kurangnya kebersihan.
- Pencegahan: Membiasakan mencuci tangan, memeriksa kotoran dan pakaian anak, menjaga kebersihan lingkungan.
- Cacing Gelang:
- Gejala: Batuk, nyeri perut, mual, muntah, penurunan berat badan, kelemahan, cacing terlihat dalam feses.
- Penularan: Melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
- Pencegahan: Memasak makanan dengan matang, menjaga kebersihan.
Baca Juga: RESEP DONAT KARAKTER: Menggoda dengan Kekenyalan dan Kelezatan Coklat!
- Cacing Tambang:
- Gejala: Nyeri perut, diare, mual, demam, kelemahan, gatal di kulit, darah dalam feses.
- Penularan: Masuk melalui kulit, bisa menyebabkan anemia.
- Pencegahan: Menghindari kontak dengan tanah yang terkontaminasi, menjaga kebersihan.
- Cacing Pita:
- Gejala: Mual, sakit perut, lemas, penurunan berat badan, iritasi di sekitar anus.
- Penularan: Tertelan, biasanya melalui daging yang tidak matang.
- Pencegahan: Memasak daging dengan matang, menjaga kebersihan.
Baca Juga: Kunyit Sebagai Obat GERD dan Kecemasan: Tips Merawat Kesehatan Lambung dan Menangani Anxiety
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: centermedia.id
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung