NARASIBARU.COM - Banyak berkembang mitos tentang cara mencuci beras yang benar. Mitos yang masih sering dianggap benar adalah mencuci beras hingga bersih. Padahal cara tersebut sebenarnya keliru dan justru memberi dampak negatif.
Mencuci beras terlalu bersih adalah cara yang keliru. Hal ini akan menimbulkan dampak negatif, walaupun tidak berbahaya bagi tubuh.
Adapun dampak jika mencuci beras secara keliru, yakni:
Baca Juga: Thailand Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Bertanding Hari Ini, Rahmat/Yere Debut
1. Menghilangkan Sejumlah Nutrisi
Menurut pendapat Food and Drug Administration (FDA), mencuci beras hingga terlalu bersih dapat menghilangkan sejumlah nutrisi. Nutrisi ini berupa zat besi, folat, thiamin, dan niacin yang terdapat di dalam beras.
"Mencuci beras berlebihan dapat menyebabkan hilangnya nutrisi tertentu seperti vitamin B termasuk folat, zat besi, niacin, dan thiamin, yang larut dalam air," jelas ahli gizi Bonnie Taub-Dix, RDN.
"Beras fortifikasi memiliki lapisan nutrisi tambahan, sehingga membilas beras fortifikasi dapat menyebabkan hilangnya kandungan nutrisi di dalamnya," katanya.
Baca Juga: Thailand Tersingkir, Wakil ASEAN Habis di Piala Asia 2023
2. Membuat Tekstur Lembek
Beberapa jenis beras, misalkan beras pulen, tidak boleh terlalu lama dicuci sebab dapat membuat tekstur yang terlalu lembek. Dengan beberapa alasan, koki memilih tidak mencuci beras agar mendapatkan tekstur yang lebih padat.
Manfaat Mencuci Beras dengan Benar
Sebaliknya, jika mencuci beras dengan benar maka sejumlah nutrisi yang terkandung di dalam berasa tidak hilang, sehingga kandungannya tetap dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya, antara lain:
Baca Juga: Update Rangking Tim Piala Asia, Indonesia Peringkat Berapa
1. Menghilangkan Kontaminan dan Logam Berat
Mencuci beras dilakukan untuk menghilangkan kontaminan dan logam berat yang ada pada beras. Dalam penelitian yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (November 2020), beras mempunyai kandungan arsenik yang tinggi, juga timbal, dan kadmium yang dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi kesehatan.
"Anda harus selalu mencuci beras sebelum memasaknya. Kontaminan masuk ke tanaman padi dari air tanah tercemar yang membanjiri sawah, sehingga manfaat utama mencuci beras adalah menurunkan risiko keracunan logam berat," kata ahli gizi Kimberly Gomer.
Kemungkinan mengalami keracunan logam berat dari makan nasi memang rendah, namun jangan ambil risiko untuk bayi dan anak. Tetap cuci beras sebelum mengolahnya menjadi nasi.
Baca Juga: Hasil Piala Asia 2023 - Menang Adu Penalti 4-2, Korea Selatan Pulangkan Arab Saudi di Babak 16 Besar
2. Membuang Debu dan Kotoran
Dalam proses pengolahan dari padi menjadi beras kemungkinan besar terdapat debu dan kotoran yang menempel. Dengan mencuci beras, air akan membersihkan debu, bahan kimia, kerikil, hingga serangga yang tidak sengaja masuk ke kemasan beras.
3. Membuat Rasa dan Tekstur Nasi Lebih Enak
Kandungan pati di dalam nasi membuat teksturnya lengket dan menempel ketika dimasak. Anda dapat mengurangi pati ini dengan mencuci beras terlebih dahulu sebelum mengolahnya.
"Mencuci beras dapat menghilangkan kandungan pati berlebih, menghasilkan tekstur yang lebih pulen dan rasa yang lebih enak," kata chef selebriti Kai Chase.
Baca Juga: Waduh Trofi Indonesia Masters 2024 Milik Zheng Si Wei Pecah di Istora Senayan, PBSI: Kami Ganti
Tips Mencuci Beras
Melansir situs Asosiasi Keluarga Gizi FKM Universitas Indonesia, begini tips mencuci beras dengan benar agar mendapatkan manfaat dan mengurangi dampak negatifnya:
1. Cucilah beras dengan mengaduknya secara perlahan agar vitamin B di dalam beras tidak terkikis.
2. Buang air kotornya, lalu tambahkan lagi air.
3. Cek lagi apakah ada kotoran yang tampak, seperti kerikil atau serangga. Buang jika ada.
4. Buang air kembali. Cukup mencuci beras sampai dua kali saja dan tidak perlu sampai air cuciannya bening.
5. Beras siap diolah.
Baca Juga: Elon Musk Berhasil Tanam Chip di Otak Manusia, Ini Tujuannya
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung