Kabekraf Gunakan Metode Design Thinking untuk Susun Program dalam Rapat Kerja

- Kamis, 21 Desember 2023 | 05:00 WIB
Kabekraf Gunakan Metode Design Thinking untuk Susun Program dalam Rapat Kerja

NARASIBARU.COM - Setelah 3 tahun berjalan, tepatnya sejak tahun 2021, Komite Kabupaten Bogor Ekonomi Kreatif (Kabekraf) bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor melaksanakan Rapat Kerja (Raker)

Rapat Kerja Kabekraf bersama Disbudpar Bogor dilaksanakan di Fafa Hill, Gunung Geulis sejak 18 hingga 21 Desember 2023.

Untuk bisa menghasilkan program unggulan yang akan diimplementasikan pada tahun 2025-2030, Kabekraf menggunakan metode Design Thinking.

Baca Juga: MBKM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kunjungi SHW Center, Ini Agendanya!

Bupati Bogor Iwan Setiawan yang diwakili oleh Plt. Kadisbudpar Budi C.W. menyampaikan bahwa Raker Kabekraf kali ini diharapkan dapat menghasilkan program yang bisa mengangkat potensi ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Bogor menuju pasar global.

"Rapat Kerja kali ini merupakan implementasi dari Peraturan Bupati nomor 38 tahun 2021 tentang Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif. Kami berharap Kabekraf bisa menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengembangkan ekraf sehingga bisa Gaya, Jaya, Kaya," katanya saat membuka acara Rapat Kerja pada Senin (18/12/2023).

Kepala Bidang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (SDM PE) Titi Sugiarti menyampaikan bahwa dalam Raker Kabekraf 2023 ini melibatkan berbagai stageholder yakni dari mulai lintas dinas seperti Disbudpar, DiskopUMKM, Dinas Penanam Modal, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pelaku, Siswa-siswi SMA/SMK dan Simpul.

Baca Juga: Aplikasi JMO, Solusi Cairkan Dana JHT Kamu

"Raker ini untuk mengusulkan program Kabekraf, untuk itu kami melibatkan berbagai stakeholder seperti SKPD, Simpul Komunitas dan juga Pelaku Ekraf," jelasnya.

Ketua Pelaksana Rapat Kerja Kabekraf Andre Rudiyanto Wiguna menyampaikan bahwa dalam Rapat Kerja kali ini pihaknya menggunakan metode Design Thinking yang difasilitasi oleh Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Mario Devys.

"Kami ingin usulan program yang diajukan itu berdasarkan masalah serta kebutuhan. Untuk itu kami ajak seluruh peserta dari berbagai entitas untuk berkumpul di dalam kelompok kecil dan mengusulkan program melalui metode Design Thinking. Semoga usulan ini bisa diimplementasikan dan mengembangkan Potensi Ekraf Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Baca Juga: Komitmen Terapkan GCG, BSI Diganjar Apresiasi Penghargaan

Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Mario Devys menyampaikan bahwa pendekatan Design Thinking biasanya dilakukan oleh Startup untuk menyusun program dan menemukan inovasi.

Proses Design Thinking sendiri melibatkan seluruh peserta diskusi dari mulai berempat untuk menggali masalah, mendefinisikan masalah, membangun ide, menyusun prototype dan mempresentasikannya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id

Komentar