Hari Ibu, Perpusnas Gelar Bedah Buku Tentang Pemberdayaan Perempuan. Pentingnya Peran Perpustakaan Dalam Pemberdayaan Perempuan

- Jumat, 22 Desember 2023 | 20:30 WIB
Hari Ibu, Perpusnas Gelar Bedah Buku Tentang Pemberdayaan Perempuan. Pentingnya Peran Perpustakaan Dalam Pemberdayaan Perempuan

NARASIBARU.COM - Peringatan ke-95 Hari Ibu di Perpustakaan Nasional ditandai dengan Bedah buku mengupas Pemberdayaan Perempuan.

Momentum kesetaraan dan peranan perempuan dan ibu dalam pembangunan tampak ketika bagaimana menyiapkan generasi unggul bangsa.

Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar mengutip ucapan filsuf Tiongkok Konfisius. Bahwa keselarasan, kecerdasan dan intimasi anak memerlukan stimulasi keluarga.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Melemah, IHSG Berbalik Menguat Seiring Nilai Transaksi

“Ketika keluarga lemah, negara lemah. Pun, jika keluarga kuat, negara kuat. Dan kecerdasan motorik anak berangkat dari keluarga, dalam hal ini peran ibu,” terang Adin Bondar saat membuka acara Peringatan Hari Ibu (22/12/2023).

Sebagai ruang edukasi, perpustakaan merupakan ruang terbuka, sehingga praktik-praktik baik yang dilakukan melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) menghadirkan dampak pada pertumbuhan ekonomi keluarga.

Bedah Buku Tentang Pemberdayaan Perempuan dari Perpusnas.
Bedah Buku Tentang Pemberdayaan Perempuan dari Perpusnas. (dok. Perpusnas)

Peran perpustakaan dalam pemberdayaan dan pendampingan terhadap perempuan dan ibu adalah gerakan yang terintegrasi agar perempuan mendapat kehormatan kemuliaan dan pengakuan terhadap dirinya sendiri sebagai pelaku pembangunan.

Baca Juga: Antisipasi Natal dan Tahun Baru 2024, Bank Mandiri Siagakan 13.068 ATM

Penulis buku ‘Pemberdayaan Perempuan Menjadi Pujian Bagi Istri yang Bijak’, Sisca Buniaty Manik mengatakan ide awal ia menulis buku berawal dari cerita maupun pengalaman dari orang sekitar yang mengalami kekerasan, kurang mendapatkan perlakuan keadilan dari pasangan.

“Buku ini lintas gender. Ketika istri sudah baik memperlakukan, maka suami wajib memberikan pujian sehingga tercipta keharmonisan keluarga,” ujar Sisca Buniaty.

Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar saat membuka Bedah Buku Tentang Pemberdayaan Perempuan.
Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar saat membuka Bedah Buku Tentang Pemberdayaan Perempuan. (dok. Perpusnas)

Perempuan secara kodrati membantu suami dan rumah tangga, mulai dari mengatur keuangan, kerapihan, hingga kebersihan rumah. Perempuan dianalogikan sebagai penolong yang layak mendapatkan pujian.

Baca Juga: Bang Mul Tegaskan Sektor Industri Kreatif di Indonesia Harus Tampil Menarik dengan Film Sarat Konten Positif

“Kalau perempuan bisa dimuliakan, maka itu sesuatu yang hebat. Buku ini terlalu sempurna menggambarkan sosok suami atau istri yang ideal. Meski kenyataannya tidak selalu demikian,” ucap Ketua Program Studi Informatika dari Universitas Bakrie, Hoga Saragih, salah satu pembahas buku.

Yah, buku ini meng-capture sisi ideal mahkluk Tuhan yang diciptakan berbeda tapi posisinya setara. Masyarakat budaya timur seringkali memberikan perspektif bahwa laki-laki menempati derajat tinggi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id

Komentar