NARASIBARU.COM - Pemilu 2024 tinggal menghitung beberapa bulan kedepan. Untuk itu, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pancoranmas, melakukan sosialisasi untuk pengamanan logistik Pemilu 2024 di wilayah Pancoranmas, Kota Depok, belum lama ini.
Dalam hal ini, Panwascam Pancoranmas memberikan saran dan masukan soal pengamanan Pemilu 2024 kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pancoranmas.
Saran dan masukan tersebut, merujuk soal pengamanan penyimpanan tempat logistik surat dan kotak suara 2024, yang nantinya akan digunakan masyarakat untuk menentukan hak suara mereka dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: Rayakan HUT ke 34, PPI Kota Depok : Tetap Konsisten dan Eksistensi Terhadap Pengabdian ke Masyarakat
"Kami terus melakukan koordinasi dan pengawasan, agar tempat penyimpanan logistik Pemilu 2024 aman dan tidak ada kebocoran," tutur Anggota Panwascam Pancoranmas, Bimo Prasaktio, Senin (25/12).
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan ruang penyimpanan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan logistik Pemlu 2024 harus memiliki kunci yang baik.
"Akan kami pastikan juga gudang penyimpanan logistik Pemiliu 2024, di Kantor Kecamatan Pancoranmas tidak menghalangi unit pelayanan lain di Pancoranmas," jelas Bimo Prasaktio.
Tidak hanya itu saja, langkah pengamanan logistik Pemilu 2024 di Pancoranmas juga dilakukan dengan memperhatikan area penyimpanan logistik Pemilu di kantor kecamatan, terutama pada saat musim penghujan sekarang ini.
Langkah ini, dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan pada kertas surat suara dan logistik Pemilu lainnya. Artinya, jangan sampai tempat penyimpanan logistik Pemilu 2024 di Pancoranmas rusak karena datangnya hujan.
"Yang paling penting adalah, antisipasi agar tak terjadi banjir di area akses antara tempat penyimpanan dan pendopo Kecamatan Pancoranmas yang biasa terjadi saat hujan," jelas Bimo Prasaktio.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman