PONTIANAK - Penceramah sekaligus Dai Kalbar, Ustad Miftah mengajak warga di Kalimantan Barat merayakan perayaan pergantian malam Tahun Baru 2024, tidak dirayakan ke arah hal-hal berbau sia-sia apalagi negatif.
“Rasanya rugi merayakannya tetapi dijadikan ajang maksiat atau mudharat. Pergantian malam tahun baru akan sangat syahdu dan bermanfaat sekali, apabila dijadikan ajang refleksi diri bersama keluarga.
Jelas tujuannya meningkatkan hal-hal belum dicapai pada tahun-tahun sebelumnya. Seperti perbanyak ibadah dan merenungi arti hidup ini akan kemana ke depannya,” ucap dia belum lama ini di Pontianak.
Baca Juga: Kunjungi Pasar Flamboyan Pontianak, Anies Dialog dengan Pedagang hingga Belanja Ikan dan Tempoyak
Menurut politisi PPP Kalbar ini pada perayaan tahun-tahun sebelumnya, sering kali perayaan tahun baru menjadi semacam keprihatinan. Sebab seperti jadi ajang balas dendam atau kebiasaan dengan perbuatan negatif, dari sebagian oknum masyarakat dalam merayakannya. Mereka merayakannya dengan berlebihan. Seperti sex bebas, mabuk-mabukan, kebut-kebutan di jalan raya, dan hal-hal negatif lainnya.
"Menjadi semacam ajang pelampiasan dan perpisahan tahun saja. Justru itu malahan menjadi semacam trend di Indonesia. Makanya, menyambut tahun baru 2024 ini, harus diakhiri dengan berdoa. Sebab, tahun 2024 mendatang akan banyak tantangan dalam berusaha," ujarnya.
Miftah menambahkan pemerintah harus menganjurkan merayakan malam pergantian Tahun Baru 2024 dengan hal-hal berbau positif. Ajang kumpul keluarga, perbanyak ibadah dan merefleksikan diri dengan perbuatan positif.
"Akan sangat bermanfaat, sekaligus kita merenung target hidup berikutnya tahun 2024," jelasnya kembali.
Jualan Kondom Masih Stabil
Biasanya momen menjelang perayaan pergantian Tahun Baru 2023, tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya jagung, daging ayam, berbagai jenis ikan termasuk makanan junk food (sosis, hekeng dan lain-lain) ikut dibeli konsumen. Di sisi negatifnya alat kontrasepsi seperti kondom biasanya laris manis. Beberapa apotek, minimarket kerap mengalami peningkatan.
Pantauan Pontianak Post di beberapa titik wilayah setempat, penjualan alat kontrasepsi berupa kondom sangat mudah diperoleh di beberapa mini market. "Belum bang. Biasa saja yang beli. Tidak ada peningkatan penjualan,” kata Mita, salah satu penjaga Mini Market di Sungai Raya Dalam.
Baca Juga: Komunitas Santri IAIN Pontianak Gelar Teater DEMO-KREASI, Ajak Kaum Muda Melek Politik
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianakpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman