LombokPost--Jelang tutup tahun, Anggota DPR RI dapil Lombok dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat membagikan secara simbolis bantuan langsung tunai El Nino, kemarin (26/12). Bantuan ini bersumber dari Kemensos RI untuk 200 KK lebih Warga Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.
Penyerahan bantuan dilakukan di aula kantor Desa Teratak. Masing-masing warga mendapat 400 ribu untuk pembayaran dua bulan. Setelah itu Rachmat Hidayat juga membagikan puluhan Kursi Roda untuk orang tua jompo di tiga kabupaten yakni Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.
Adapun kursi roda untuk disabilitas dan orang tua jompo di Lombok Barat dan Lombok Utara, Rachmat meminta anggota DPRD NTB dari PDIP Raden Nuna Abriadi yang membagikan ke warga atau orang tua jompo yang miskin dan cacat. Agar terjadi pemerataan bantuan kemanusiaan yang bersumber pada aspirasi dan wasilahnya.
Saat menyerahkan bantuan di Desa Teratak, Rachmat Hidayat berpesan agar bantuan El Nino bisa dimanfaatkan dengan bijaksana dan sesuai alokasi untuk bertahan hidup. "Di bawah Pemerintahan Presiden Jokowi banyak sekali keluarkan kebijaksanaan skema bantuan sosial untuk masyarakat dengan berbagai nama, ada PKH, RST, RTLH, dll. Terakhir bantuan El Nino," ujar Rachmat sembari meminta masyarakat Desa Teratak menerima dan mensyukuri dapat bantuan tunai langsung itu.
Lebih lanjut Rachmat mengatakan, dengan beragam dan jenis bantuan yang dikucurkan oleh Pemerintahan Jokowi agar masyarakat tidak terdampak secara ekonomi akibat perubahan iklim atau pemanasan global. "Saya rasa banyak warga Desa Teratak yang tidak tahu istilah El Nino. Tidak usah dipusingkan. Biar yang pikirin pakar saja. Yang penting rakyat Desa Teratak memperoleh bantuan," ujar Rachmat disambut tawa warga.
Selanjutnya Rachmat menyakini apabila terpilih presiden baru, rakyat di desa makin bertambah dapat bantuan kemanusiaan dari presiden pengganti Jokowi. "Saya mengimbau agar bapak ibu di desa agar tidak rebut, jaga kondusivitas ketertiban sosial di wilayah masing-masing," pesan Ketua DPD PDIP NTB itu.
Sementara itu, Supri dari Staf Direktorat Kelompok Rentan Kemensos RI mengatakan, untuk warga Loteng saja dialokasikan untuk 16.490 warga dengan total BLT Rp 6.596.000.000. "Untuk Loteng capaian serah terah terimanya melalui Kantor Pos sudah hampir 100 persen ," kata Supri seraya menunjukkan tabel sebaran penerima BLT per wilayah di Lombok.
Terpisah, Kelompok Penerima Manfaat (KPM) BLT El Nino Sakmah warga Desa Ketangge mengaku bersyukur dengan cairnya bantuan dari Kemensos RI ini. "Bantuan Rp 400 ribu ini akan saya manfaatkan untuk menambah modal usaha kecil-kecilan di kampung agar tidak langsung habis," ujar Sakmah.
Usai menyerahkan secara simbolis BLT El Nino, Rachmat Hidayat bergerak menuju ke Desa Montong Gamang untuk menyerahkan puluhan kursi roda untuk orang tua jompo dan disablitas.
Tiba di lokasi acara, Rachmat Hidayat yang didampingi Anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan H Ruslan Turmuzi dan tenaga ahlinya Wiwi Yuniarti sudah ditunggu dua orang tua jompo yang cacat. Yakni Inaq Fatimah dan Inaq Temah yang dua-duanya janda tua renta yang tinggal di Dusun Menture, Desa Montong Gamang, Kecamatan Kopang, Loteng.
"Terima kasih bapak atas bantuan kursi rodanya," ujar Inaq Temah terbata-bata dalam bahasa Sasak.
Selain membagikan kursi roda, Rachmat juga membagikan paket sembako dan sejumlah uang tunai dari kantong pribadinya untuk Inaq Fatimah dan Inaq Temah.
"Saya terenyuh dan sedih melihat kondisi tubuh dan kesehatan dua orang jumpo tersebut," kata Rachmat dengan ekspresi sedih.
Setelah menyerahkan sumbangan kursi roda, Rachmat Hidayat secara spontan meminta Ruslan Turmuzi melakukan dialog interaktif dengan puluhan warga Desa Montong Gamang yang menyaksikan jalannya penyerahan bantuan kursi roda yang dipusatkan di halaman rumah Hairir Anwar, warga Desa Montong Gamang.
Dalam orasi pencerahannya, Ruslan Turmuzi berharap agar dalam Pemilu 2024 hendaknya cermat dalam memilih wakil rakyat. Agar kelak bisa memperhatikan dan memajukan desa saat menjadi wakil rakyat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lombokpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman
Murka! Hercules Video Call Satpol PP yang Copot Spanduk GRIB Jaya di Senen: Pasang Balik!
Sindir Preman Berseragam Ormas, Danjen Kopassus: Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!