KETUA Komisi IV DPRD Kota Pontianak Bebby Nailufa mengatakan penguatan pondasi agama menjadi kunci, agar para pelajar terhindar dari kegiatan prostitusi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan sekolah, menurut dia, adalah dengan membuat sekolah tahfiz.
"Penguatan pondasi keagamaan sebenarnya menjadi benteng para siswa agar tidak terhindar dari kegiatan negatif. Salah satunya bisa dengan sekolah tahfiz," ujar Bebby, Sabtu (30/12) di Pontianak.
Kejadian seks prostitusi antara guru dan siswa betul-betul menjadi perhatian seriusnya. Bahkan di Komisi IV dalam waktu dekat ini akan memanggil perwakilan Dinas Pendidikan dan Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, untuk melakukan koordinasi membahas sekaligus mencari solusi, agar kejadian seperti ini tak kembali terulang di Kota Pontinak.
Belum lama ini mereka melakukan kunjungan kerja ke satu daerah. Di sana, digambarkan dia, bagaimana Dinas Pendidikan menerapkan sekolah tahfiz yang diselenggarakan oleh sekolah negeri.
Dari kegiatan tersebut, diakui dia, ternyata mampu menekan hal-hal negatif yang dilakukan oleh siswa.
“Prostitusi anak di sana sangat minim,” kata dia tanpa menyebut nama daerah bersangkutan.
Melihat hal tersebut, sebetulnya sekolah tahfiz, menurut dia, juga bisa diterapkan di Kota Pontianak. Meskipun ia tak memungkiri, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan biaya.
Di tahap pertama ini, menurut dia, bisa dilakukan di satu sekolah percontohan. Dia yakin, ketika ini berhasil, bisa diterapkan lagi di enam kecamatan.
Baca Juga: Presiden Ingatkan KPU Hati-Hati, Jokowi: Kesalahan Kecil Bisa Dipolitisasi
"Pondasi agama itu mampu menekan terjadinya hal-hal negatif. Salah satunya prostitusi yang melibatkan anak. Ketika tiang agama mereka kuat saya optimis mereka tidak akan tergoda dengan perbuatan dosa itu," tutupnya.
Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Kota Pontianak Bebby Nailufa memandang peristiwa temuan seks di bawah umur oleh oknum guru pada siswi, mesti menjadi perhatian semua pihak.
Harapan dia, kejadian ini jangan dianggap biasa, karena dimungkinkan ada banyak siswa lain melakukan hal sama seperti ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianakpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Tanggapi Rencana Gibran Masukkan AI ke Kurikulum Sekolah, Kun Wardana: Siapa yang Ngajarin?
Razman Nasution Beri Peringatan Keras Gatot Nurmantyo, Sebut Preman Tak Rugikan Warga
Bentrok Warga Manggarai vs Tambak Meledak! Botol dan Sajam Melayang, Jalan Lumpuh Total, Warga Panik
Di Balik Kekayaan Bos Kripto Gabriel Rey Terkuak Amalan yang Tak Putus, Rutin Sedekah ke Janda