NARASIBARU.COM - Perlu peran serta masyakarat, termasuk umaro, dalam menyikapi kondisi permasalahan sosial hingga pemahaman keagamaan menyimpang di Kabupaten Bogor.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Dr Aep Saepudin Muhtar, saat Seminar Dakwah Lembaga Dakwah Strategis (LDS), belum lama ini.
Dalam seminar yang dihadiri elemen masyarakat di Kecamatan Rancabungur dan Kemang itu, ia menyampaikan tema 'Evaluasi dan Prospek Dakwah Serta Peran Umat Islam dalam Membangun Kabupaten Bogor'.
Baca Juga: Baru Sebulan Proyek Irigasi di Desa Palasari Ambruk
Menurut pria yang karib disapa Gus Udin itu, dengan kondisi permasalahan sosial, pemahaman keagamaan menyimpang, maka diperlukan peran serta dari seluruh elemen masyarakat termasuk umaro.
"Nah, penguatan itu saya sampaikan, ada kades dan ulama di Kecamatan Rancabungur dan kemang), tadi itu ada juga dari MUI pusat, DMI pusat, MUI Kabupaten Bogor," kata dia, belum lama ini.
Ia menitik perhatian pada persoalan sosial dan pemahaman keagamaan.
Baca Juga: Polsek Rumpin Berhasil Ciduk Wanita yang Maling Handphone dengan Modus Bertamu
"Itu paling jadi catatan saya, diperlukan sinergitas antara umaro dan ulama. Selain itu, peran serta masjid dan juga DKM untuk membentengi hal-hal tadi, peranan nya begitu besar," jelas Gus Udin.
Selain fokus kepada pembinaan masyarakat, Gus Udin juga mengajak masyarakat termasuk DKM dan imam masjid, untuk berpartisipasi dalam Pemilu mendatang.
"Saya juga ajak DKM, imam masjid, untuk mengajak bagaimana partisipasi dalam pemilu. Yang hadir dari dua kecamatan di Kabupaten Bogor, yakni Rancabungur dan Kemang," tuntas dia.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id
Artikel Terkait
Anak Kolong TNI AD Kecewa Penghina Jenderal Try Sutrisno Belum Ditangkap: Kami Akan Cari dengan Cara Sendiri..
Jembatan Perahu Karawang Beromzet Rp 20 Juta per Hari Mau Ditutup BBWS Citarum
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!