HALOJAKARTA. Sebanyak 273.531 warga Jakarta Selatan telah melakukan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) tahun 2023. Selain itu Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jaksel juga melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) mencapai 99,7 persen dari 1.793.287.
Menurut Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Selatan,Nur Rahman IKD adalah salah satu aplikasi kependudukan yang memanfaatkan teknologi. IKD memberikan kemudahan dan penyederhanaan kebutuhan administrasi kependudukan (adminduk) ke depan. “ Aplikasi IKD merupakan aplikasi yang lengkap karena IKD dilengkapi dengan fitur-fitur, seperti data keluarga, dokumen, tanda tangan elektronik, pelayanan, pemantauan pelayanan, dan lainnya,” ujarnya, Kamis (11/1).
Selain itu transformasi data kependudukan ke dalam sebuah aplikasi IKD memiliki sejumlah keunggulan. Adapun keunggulannya, lanjut dia, antara lain meningkatkan pemanfaatan digitalisasi kependudukan, mempermudah pelayanan publik, hingga mencegah pemalsuan dan kebocoran data. “Jakarta akan menjadi kota global. Salah satu indikatornya tentu adalah penggunaan teknologi agar tidak ketinggalan dengan kata-kata maju di dunia,” terangnya.
Sekedar informasi Sudin Dukcapil Jaksel juga telah melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) mencapai 99,7 persen dari 1.793.287 warga wajib KTP atau mencapai 1.788.000 orang. "Untuk sisanya ini yang terus kita lakukan akselerasi. Kita menghadapi kendala banyaknya warga ber-KTP Jakarta Selatan yang tinggal di luar daerah," bebernya.
Dalam memaksimalkan pelayanan, lanjut Nur Rahman, tidak hanya memberikan pelayanan di loket, tetapi juga melakukan sistem jemput bola, baik di lingkungan organisasi warga hingga sekolah-sekolah. "Kami juga memberikan layanan door to door bagi penyandang disabilitas, orang sakit dan jompo. Kemudian, ada program Kampung Sadar Adminduk atau Kamsa. Kita ingin seluruh warga Jakarta Selatan adminduk tertib," terangnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.hallo.id
Artikel Terkait
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman
Murka! Hercules Video Call Satpol PP yang Copot Spanduk GRIB Jaya di Senen: Pasang Balik!
Sindir Preman Berseragam Ormas, Danjen Kopassus: Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!