Kontroversi Pidato Kapolri Soal Pilih Pemimpin yang Bisa Melanjutkan, Anies Baswedan: Rakyat Bisa Menilai

- Sabtu, 13 Januari 2024 | 05:31 WIB
Kontroversi Pidato Kapolri Soal Pilih Pemimpin yang Bisa Melanjutkan, Anies Baswedan: Rakyat Bisa Menilai

NARASIBARU.COM -- Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menanggapi pidato Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menjadi kontroversi baru-baru ini.

Pasalnya dalam pidatonya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dituding seolah tidak netral karena menyebut bahwa harus memilih kriteria pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kinerja Presiden Jokowi.

Pernyataan tersebut akhirnya ikut dikomentari oleh Anies Baswedan yang jargon kampanyenya selama ini menyebut sebuah perubahan.

Baca Juga: Soal Temuan PPATK Ada Aliran Dana ke 21 Parpol, Begini Tanggapan Anies Baswedan

Namun menurut Anies, siapapun presiden terpilih pada dasarnya pasti akan melanjutkan kinerja dari presiden sebelumnya, sehingga hal itu memang sudah hal yang pasti dilakukan.

Begitu juga pihaknya, meskipun selalu menyebut soal perubahan, apa yang sudah dikerjakan presiden sebelumnya jika memang baik maka akan dilanjutkan.

“InsyaAllah kami pun secara kepemimpinan negeri ini adalah keberlanjutan. Di dalam setiap fase tentu membawa perubahan, karena itulah kenapa setiap era kepemimpinan ada kebaruan,” ujar Anies seperti dikutip NARASIBARU.COM pada kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (13/1/2024).

Ketika ditanya soal isu netralitas Kapoli dalam pidatonya, Anies hanya menjawab bahwa rakyat lah yang nantinya akan menilai bagaimana kondisi tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ada Tujuan Mulia di Balik Penolakan Mahfud MD Jadi Cawapres Anies Baswedan

“Kan nanti rakyat bisa menilai, tapi saya rakyat sekarang ini cukup waspada bahwa suara mereka harus tercermin di dalam tabulasi, dan itulah suara milik rakyat,” katanya.

Sementara itu, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko selaku Karopenmas Mabes Polri menjelaskan soal maksud dari pernyataan kontroversial Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurut Trunoyudo bahwa pernyataan tersebut tidaklah mengacu pada salah satu pasangan calon tertentu pada Pilpres 2024.

Polri sendiri memastikan bahwa pernyataan Kapolri yang disampaikan pada saat berpidato di perayaan Natal tahun 2023 tersebut mengacu pada kepemimpinan presiden sejak Ir. Soekarno hingga Joko Widodo yang membutuhkan keberlanjutan kebijakan yang baik.

Baca Juga: Tim Ganjar dan Anies Jalin Komunikasi, Curiga Ada Kecurangan yang Dilakukan Prabowo-Gibran

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com

Komentar