NARASIBARU.COM - Puncak Pager Batu merupakan salah satu destinasi wisata baru di Kota Banjar, Jawa Barat.
Tempat wisata ini menawarkan keindahan alam Kota Banjar dari ketinggian.
Puncak Pager Batu menyuguhkan panorama alam yang indah, mulai dari perbukitan hingga pegunungan.
Tempat wisata ini telah menyediakan berbagai wahana fasilitas penunjang bagi pengunjung, walaupun belum sepenuhnya tersedia karena memang masih dalam tahap pengembangan objek wisata.
Baca Juga: KPU Temukan Ribuan Lembar Surat Suara Pemilu di Depok Rusak, Ini Rinciannya
Seperti dilansir dari instagram Puncak Pager Batu, tempat wisata ini diresmikan pada Desember 2021 oleh Camat Patarum dan Kepala Desa Batulawang dan di dampingi oleh Ketua TPP Desa Batu Lawang.
Pembangunan tahap 1 ini, berupa bangunan cafe atau ruang pertemuan yang bersumber dari Dana Desa.
Dan kedepannya di harapakan, tempat wisata ini terus berkembang dan memiliki berbagai fasilitas lainnya.
Namun, untuk saat ini tempat wisata telah menyediakan beerbagai fasilitas, seperti cafe, wahana ATV, camping ground, hingga outbound.
Baca Juga: Masyarakat Cipayung Jaya Depok Pasti Menangkan Wenny Haryanto di Pemilu 2024
Dan baru-baru ini telah tersedia kolam renang, dengan pemandangan perbukitan di depannya, tentunya ini menjadi salah satu daya tarik baru wisata Puncak Pager Batu.
Selain itu, Puncak Pager Batu menyediakan berbagai spot foto instagramable yang menarik, seperti gardu pandang, ayunan, sarang burung, dan spot foto I Love U.
Harga Tiket Masuk
Buat kamu yang ingin merasakan fasilitas yang di tawarkan oleh Puncak Pagar Batu, tempat wisata ini tidak di pungut biaya tiket masuk alias gratis. Namun, kemungkinan ada biaya tambahan untuk wahana .
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman