NARASIBARU.COM, RAWAMANGUN -Hingga kini, Jakarta tetap menjadi destinasi favorit perpindahan penduduk di Indonesia.
Meskipun begitu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi DKI Jakarta mencatat adanya perbedaan antara lokasi domisili resmi dan tempat tinggal sebenarnya.
Sebagai solusi, Dukcapil DKI Jakarta telah melakukan penataan identitas penduduk sesuai dengan tempat tinggal aktual.
Menurut Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin, perpindahan penduduk terjadi karena Jakarta menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, perumahan, dan hiburan yang lengkap.
Jakarta juga menawarkan jaminan sosial yang lebih baik, lapangan kerja yang lebih besar, dan harapan hidup yang tinggi.
Berdasarkan data Dukcapil DKI Jakarta, sebanyak 243.160 orang meninggalkan Jakarta, sementara pendatang baru dari luar Jakarta mencapai 136.200 orang selama tahun 2023.
Baca Juga: Tragedi Kebakaran di Karaoke Orange, Kota Tegal: Polisi Selidiki Penyebab Hingga Enam Orang Tewas
"Identitas kependudukan disesuaikan dengan tempat tinggal aktual. Data Konsolidasi Bersih (DKB) 2023 menunjukkan jumlah penduduk Jakarta turun 12.765 orang dari semester 1 ke semester 2 menjadi 11.337.563 orang," kata Budi pada Senin (15/01).
Budi menambahkan bahwa penataan kependudukan berhasil menurunkan jumlah pendatang baru dari 151.752 orang pada 2022 menjadi 136.200 orang pada 2023.
"Trend ini diperkirakan terus menurun hingga awal 2024 seiring sosialisasi kepada warga tentang penerapan identitas penduduk sesuai domisili," tambah Budi.
Warga dapat memantau pergerakan data kependudukan secara online melalui website "dariku untukmu" di https://kependudukancapil.jakarta.go.id/tematik_datang/.
"Tetap ada warga yang datang ke Jakarta karena daya tariknya dengan fasilitas kesejahteraan. Kami terus berupaya menekan jumlah pendatang," pungkas Budi.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman
Murka! Hercules Video Call Satpol PP yang Copot Spanduk GRIB Jaya di Senen: Pasang Balik!
Sindir Preman Berseragam Ormas, Danjen Kopassus: Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!