LombokPost-Kelompok Mahasisa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unram di Desa Kebon Ayu berupaya mendukung ketahangan pangan dan meningkatkan produktifitas sektor pertanian.
Mereka melakukan penyuluhan pertanian yang di laksanakan di rumah ketua kelompok tani Kelapa Gading Rabu (10/1).
Ketua KKN PMD Unram di Desa Kebon Ayu Lalu Muhamad Gazali mengatakan kegiatan penyuluhan pertanian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait inovasi di sektor pertanian.
"Sekaligus memperkenalkan padi varietes unggul sebagai bibit yang memiliki nilai ekonomi tinggi, ketahanan yang luar biasa serta beragam manfaat," jelasnya.
Kegiatan ini juga di harapkan mampu meningkatkan kreativitas dan penggunaaan teknologi sehingga produktifitas sektor pertanian di desa kebon ayu meningkat.
Di samping itu dengan adanya penyuluhan ini petani menyampaikan semua permalahannya dan memperoleh solusi atas permasalahannya tersebut.
Desa Kebon Ayu disebutnya merupakan desa yang dikaruniai bentang alam indah dan hasil pertanian melimpah.
Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dengan padi sebagai hasil pertanian yang utama.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan mahasiswa KKN di desa ini dihadiri oleh Prof I Gusti Putu Muliarta Aryana, Prof I wayan Sudika, Ir. Wayan Wangiyana, M.Sc.( Hons)., Ph.D serta Dr. Ni Wayan Sri Suliartini. Mereka juta turut serta sebagai narasumber pertama. Kemudian ada juga mitra dari PT Saprotan Utama sebagai narasumber kedua.
Audien dalam penyuluhan ini terdiri dari seluruh ketua kelompok tani, pekasih dan anggota kelompok tani kelapa gading yang ada di desa kebon ayu. Di samping itu tidak lupa hadir PPL Pertanian Desa Kebon Ayu , kepala desa dan kepala dusun.
Kepala Desa Kebon Ayu Jumarsa menyatakan kegiatan penyuluhan pertanian ini membuat masyarakat untuk berani mengubah pola pikir petani. Terkait penggunaan teknologi, inovasi dan pengetahuan modern dalam bertani.
"Sehingga hasil yang di inginkan dapat tercapai secara optimal," ucap Jumarsa.
Pemaparan materi oleh Prof Muliarta ternyata sejalan dengan keluh kesah para petani mengenai penggunaan varietes dan unggul yang masih minim di gunakan oleh masyarakat karena harganya yang relatif mahal. Prof muliarta mengatakan padi saat ini memiliki kualitas yang berbeda di bandingkan tipe padi yang lalu maupun yang akan datang.
"Padi yang akan datang memiliki bulir permalai lebih banyak, anakan sedikit, kuat dan produktif serta produksi (DH) tinggi. Sehingga lebih tahan terhadap kondisi lingkungan perubahan iklim dan tentunya mampu mengatasi ketahanan pangan,” paparnya.
Maka petani di Desa Kebon Ayu juga diharapkan bisa mencoba varietes unggul yakni beras merah dan beras hitam untuk ditanami. Padi jenis ini memiliki beragam keunggulan seperti mencegah berbagai macam penyakit, mengurangi pengaruh penuaan serta harganya mencapai 2-3 kali harga beras pada umumnya.
Kemudian Dr. wangiana mengatakan pertanian juga bisa di lakukan dengan lebih sederhana tanpa melibatkan banyak biaya. "Tergantung kreativitas dalam mengelola lahan pertanian, dan petani harus berani jika biaya dalam malakukan pertanian cukup tinggi," jelasnya.
Pertanian padi menjadi menjadi sektor yang krusial dalam menjaga ketahanan pangan di indonesia khususnya NTB.
"Desa Kebon Ayu harus mampu menjawab tantangan itu di tengah petani muda yang makin menurun minatnya. Kombinasi iptek modern dan traditional menjadi hal yang harus di coba demi mencapai hasil produktifitas padi secara optimal," urainya.
Sedangkan pemateri PT Saprotan Utama juga menekankan efisiensi penggunaan pupuk terutama pupuk kimia dalam bertani hal ini penting demi menjaga nutrisi tumbuhan stabil sesuai kebutuhan tumbuhan.
Penggunaan bahan kimia memang di desain dengan teknologi dan perizinan yang ketat sehingga penggunanaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dapat memabantu petani dalam mengelola lahan pertaniannya. Penggunaan bahan kimia tersebut membantu menjaga tanamannya dari gulma, siput dan ulat.
"Petani harus tetap ingat dalam penggunaan bahan kimia harus sesuai standar dan kadar yang sudah di tetapkan," ucap salah satu perwakilan pihak perusahaan.
Kegiatan penyuluhan ini direspon positif oleh petani hingga PPL Desa Kebon Ayu Ariman. Ia menyebutkan penyuluhan ini menjadi ajang akademisi, pengusaha dan pemerintah untuk bersama sama saling bahu membahu dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui inovasi dan kreatifitas pertanian demi menjaga ketahanan pangan di tengah gerusan pembangunan.
Mahasiswa KKN juga sangat bersyukur kegiatan ini bisa terselenggarakan dan berharap kawula muda lebih peduli di sektor pertanian khususnya padi yang saat ini hanya generasi tua yang masih sangat aktif dan peduli.
Disamping itu para mahasiswa juga berharap dengan adanya penyuluhan ini petani berani mencoba untuk berkreatifitas menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan iptek. (ton)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lombokpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman