Dikenal Tenang dan Santun, Ulama Indramayu Buya Syakur Bisa Kuasai 4 Bahasa Asing

- Kamis, 18 Januari 2024 | 00:01 WIB
Dikenal Tenang dan Santun, Ulama Indramayu Buya Syakur Bisa Kuasai 4 Bahasa Asing

NARASIBARU.COM - Ulama besar Indramayu, Prof Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA, atau Buya Syakur meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dini hari.

Buya Syakur wafat di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.

Mengutip NU Online, semasa hidupnya Buya Syakur selalu tenang walau mendapat kritik pedas.

Baca Juga: Dipanggil soal ASN Pamer Foto Jersey Nomor 2, Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad : Biar Bawaslu yang Menilai

"Sekalipun kritik datang bertubi-tubi atas pemikirannya yang menurut sebagian orang kontroversial, Buya Syakur tetap menanggapinya secara santun dan tersenyum," begitu cuitan NU Online.

Untuk mengenang Buya Syakur, berikut penjelasan mengenai profil almarhum.

Prof Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA, atau yang akrab disapa Buya Syakur merupakan pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu.

Baca Juga: Hore, Jurnal Komunikatio FISIP Unida Naik Peringkat ke Sinta 3

Almarhum lahir pada 2 Februari 1948 di Tulungagung, Kecamatan Sukagiwang, Kabupaten Indramayu.

Selama 20 tahun, Buya Syakur menimba ilmu di luar negeri. Almarhum mengambil gelar sarjana di Kairo, Mesir, dan menempuh S2 serta S3 di Tunisia.

Sebelum menjadi ulama di Tanah Air, Buya Syakur pernah bekerja sebagai staff ahli di Kedutaan Besaar Tunisia.

Baca Juga: Nggak Ada Anggaran, DPUPR Kota Bogor Bakal Perbaiki Jalan Rusak di Terminal Bubulak Pakai Aspal Bekas

Sebagai ulama besar dan menempuh pendidikan di berbagai negara, Buya Syakur menguasai empat bahasa, yakni Arab, Jerman, Prancis, dan Inggris.

Buya Syakur memiliki pembawaan khas ulama Nahdlatul Ulama (NU) dalam berdakwah. Suaranya tenang dan lembut.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id

Komentar