NARASIBARU.COM, SENAYAN - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan keraguan terkait dukungan paslon nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan timnya terhadap sumber daya nikel melimpah di Indonesia.
Gibran mempertanyakan motivasi paslon nomor 1 yang sering menyoroti LFP _(lithium ferrophosphate)_, menyatakan, "Saya tidak tahu apakah pasangan nomor 1 ini menentang nikel atau sebaliknya."
Setelah mendapat jawaban dari Cak Imin, Gibran mengkritik kurangnya pemahaman Cak Imin tentang LFP, menganggapnya tidak sejalan dengan pernyataan tim paslon nomor urut 1 yang kerap membahas LFP.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Kreativitas Anak
"Ini agak aneh, timnya sering bicara tentang LFP, tapi cawapresnya tidak memahami LFP. Seharusnya tidak begitu," ujar Gibran.
Gibran kemudian menanyakan apakah Cak Imin sering berdiskusi dengan timnya, khususnya Thomas Lembong.
Ia menyampaikan keheranannya terhadap kurangnya pemahaman cawapres terkait LFP.
Baca Juga: Sandeul B1A4 Buka Cerita tentang Perjalanan 'The King Of Mask Singer': Dari Keraguan hingga Mimpi
"Saya tidak tahu apakah Pak Tom Lembong dan timnya sering berdiskusi dengan cawapresnya".
"Ini aneh, cawapresnya seharusnya memahami. Lithium ferrophosphate adalah alternatif untuk nikel; ada negara yang tidak ingin menggunakan nikel. Gus, yang saya maksud, apakah Gus Muhaimin juga menentang nikel seperti Pak Tom Lembong?" ungkap Gibran.
Lebih lanjut, Gibran menyebut bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dianggap sebagai kekuatan.
Baca Juga: Gibran Sorot Catatan Cak Imin saat Debat: Enak, Ya Gus Baca Catatan
Ia menyatakan bahwa terus-menerus membahas LFP dianggapnya sebagai mempromosikan produk China.
"Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia saat ini, itu adalah kekuatan kita dalam tawar-menawar. Fokus pada LFP seperti membuka peluang promosi produk China," tegasnya.[pro/**]
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman