Didampingi Pendiri K4 Project, Caleg DPR RI Partai Gelora Amaluddin M, ST Teken Piagam Kendari

- Sabtu, 27 Januari 2024 | 07:00 WIB
Didampingi Pendiri K4 Project, Caleg DPR RI Partai Gelora Amaluddin M, ST Teken Piagam Kendari

KENDARI, NARASIBARU.COM - Pendiri Amal Center Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Nomor Urut 2 dari Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra Amaluddin M, ST menandatangi Piagam Kendari yang berisikan tiga poin kesiapan dan kesediaannya apabila terpilih sebagai Anggota DPR RI Dapil Sultra.

Tiga poin pernyataan itu, yakni untuk menjalankan Al Qur'an sebagai landasan kepemimpinan dan landasan program pengabdian kepada masyarakat Indonesia, menjadikan Al Qur'an sebagai syarat wajib kelulusan bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia dan menjadi Sulawesi Tenggara atau Kendari sebagai Provinsi atau Kota Al Qur'an.

Setelah ditandatangani, pernyataan dalam piagam Kendari ini kemudian diserahkan kepada penerima pernyataan yakni Deka Mochammad Rosadi selaku Pendiri K4 Project sebagai masyarakat Indonesia dan disaksikan oleh Agus Tohamba selaku Ketua Partai Gelora Kota Kendari yang juga merupakan Caleg DPRD Kota Kendari Nomor Urut 6 Dapil Kecamatan Baruga dan Kecamatan Kambu.

Penandatanganan Piagam Kendari dilangsungkan di Kantor Amal Center di Jalan Dr. Sam Ratulangi No.7 Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Jum'at (26/1).

Amaluddin. M.,ST usai menandatangani Piagam Kendari ini mengatakan bahwa ia
sebagai putra daerah Sultra, pertama melihat Kota kita ini, yang memang harus kembali kepada Kittah yang Qur'ani, karena apa? generasi sekarang, generasi yang sudah banyak dipengaruhi oleh gadget atau media-media yang masuk di alam bawah sadar mereka yang harus kita tangkal dengan Qur'ani.

"Kita harus datangkan Al Qur'an di rumah kita masing-masing, karena dengan berpedoman pada Al Qur'an, Insya Allah kita akan mendapatkan nilai-nilai yang barokah dari Allah SWT. Apa yang kita perjuangkan, apa yang kita laksanakan, ini menjadi amal jariyah bagi kita di masa akhirat kita nanti,"tandasnya.

Sementara itu, Deka Mochammad Rosadi selaku pendiri K4 Project mengatakan bahwa
Alhamdulillah, hari ini H. Amal sudah menandatangani Piagam Kendari, adapun ruh dari piagam Kendari itu, adalah bagian daripada revolusi mental yang nyata.

"Saat ini, bagaimana kita ketahui mulai dari muda maupun yang tua sudah terkena virus alam yang semakin maju, tetapi alam yang semakin buruk, mudah-mudahan H. Amaluddin sebagai Ketua dari Amal Center, mampu dan bisa menjadi bagian daripada kembalinya Al Qur'an kepada pokoknya,"ungkapnya.

Lanjutnya, adapun penandatanganan ini, bertujuan untuk kami mendapatkan calon-calon pemimpin daerah, maupun calon legislatif yang benar-benar mau menjalankan pola politik, pola hidupnya yang amanah sesuai Qur'ani, itu adalah isi dari revolusi mental yang sebenarnya yang selama ini digaungkan oleh Pemerintah Pusat.

"Sebenarnya, revolusi mental yang paling benar adalah mengembalikan Al Qur'an sebagai benteng awal. Dan kebetulan setelah diskusi lama dengan Bapak H. Amaluddin, Alhamdulillah, satu-satunya saat ini Calon Legislatif dan Calon pemimpin daerah yang mau menandatangani piagam ini, cuman beliaulah. Karena yang lain, tidak berani, karena terlalu berat, karena itu bersinggungan dengan akidah,"bebernya.

Sambungnya, Piagam Kendari ini bukan kontrak politik sebenarnya, tapi ini adalah arah dari kami, untuk mencari pemimpin-pemimpin yang bisa menjadi benteng-benteng awal.

"Karena kenapa? Pemimpin itu adalah pemutus, jadi kalau dibilang kontrak politik sebenarnya, semua orang yang berpolitik, wajib mengikuti ini (Piagam Kendari), tapi karena ketidakberanian, mungkin ya. Jadi bukan kontrak politik jadinya ini. Tapi ini membuka, agar semua politikus, harusnya sebenarnya kembali ke Al Qur'an, iya kan, ini sangat berat ini,"jelasnya.

Kata Deka, kedepan kami akan mengadakan penulisan Qur'an dalam waktu 30 menit. Jadi yang ditandatangani oleh beliau adalah sebuah program solusi yang bukan membaca Al Qur'an, tapi menulis Al Qur'an.

"Dan sasarannya semua masyarakat, dari mulai anak yang baru bisa belajar menulis sampai orang-orang sepuh, karena Al Qur'an itu selain membawa kabar gembira, tetapi juga ada asy-Syifa (Obat Penyembuh)nya untuk orang tua, iya, kan,"

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: rakyatsultra.id

Komentar