NARASIBARU.COM, MENTENG - H-16 mendekati tanggal pencoblosan pada 14 Februari, kampanye calon presiden (Capres) semakin memanas.
Pada akhir pekan lalu, para Capres terlibat dalam serangkaian kegiatan kampanye yang penuh dengan sindiran, peringatan, dan pesan integritas.
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada para pendukung mereka.
Anies Baswedan, Capres nomor urut 01, memulai kampanye terbuka di Pelataran Stadion H Dimurthala, Banda Aceh.
Dalam pidatonya, Anies mengungkapkan keprihatinannya terhadap beban hidup yang dirasakan oleh rakyat Indonesia, termasuk kesulitan dalam mencari pekerjaan dan berbagai masalah lainnya.
Dia juga menyoroti pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) di Aceh, yang menurutnya belum optimal.
Anies berjanji untuk mengkoreksi masalah tersebut jika terpilih, serta berencana menjadikan Aceh sebagai tempat embarkasi haji guna meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lapangan kerja.
Sementara itu, Prabowo Subianto, Capres nomor urut 02, memulai akhir pekannya dengan kampanye di Subang, Jawa Barat.
Dia berpesan kepada ribuan pendukungnya untuk mewaspadai potensi tindakan curang dalam pemilu.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Terkini DKI Jakarta: Hujan Sebagian, Suhu Berkisar 26-29 Derajat Celsius
Prabowo juga menyinggung kontroversi seputar keputusannya untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo usai Pilpres 2019.
Meskipun banyak yang mencemoohnya sebagai pengkhianat, Prabowo mengaku tidak peduli dan menegaskan bahwa persatuan di antara anak bangsa Indonesia adalah hal yang penting.
Selain itu, Prabowo juga mengomentari isu tentang alutsista Indonesia yang disebut sebagai barang bekas, dengan menegaskan bahwa langkahnya mencari alutsista untuk pertahanan Indonesia adalah langkah yang tepat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Terkini DKI Jakarta: Hujan Sebagian, Suhu Berkisar 26-29 Derajat Celsius
Di tempat lain, Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 03, menghadiri kampanye terbuka di Cirebon, Jawa Barat.
Dia menekankan pentingnya integritas dan penolakan terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam kepemimpinan.
Ganjar berpendapat bahwa jabatan memiliki batasnya dan bahwa para pemimpin harus bertanggung jawab serta taat pada konstitusi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Siapa Rafi Ramadhan? Selebgram Konsultan Spiritual Ditangkap Usai Tebukti Jual Sabu Berkedok Dukun
Akun IG Ridwan Kamil Disorot Pasca Rumahnya Digeledah KPK hingga Batasi Kolom Komentar
Diprotes Netizen Pantau Banjir Naik Heli, Pramono Anung: Bukan Permintaan Saya, Ada yang Nawarin
Jatam Sebut Sanksi Ringan Bahlil oleh UI Sarat Konflik Kepentingan: Iming-Iming Tambang Berhasil