NARASIBARU.COM - Polisi melakukan penyelidikan terkait pelajar yang terluka usai mendapat serangan di Jalan Letkol Atang Senjaya, Kampung Rancabungur, Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Kapolsek Rancabungur Ipda Azis mengatakan, bahwa peristiwa serangan terhadap pelajar terjadi pada Jumat, 26 Januari 2024 sekitar pukul 21:00 WIB.
“Akibat serangan seorang pelajar mengalami luka berat,” kata Azis saat dikonfirmasi terkait penyerangan di Rancabungur, Minggu, 28 Januari 2024.
Baca Juga: Hadiri Bimtek KPPS, Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad Beri Pesan Penting Jelang Pemilu 2024
Menurut dia, kronologi dari kejadian tersebut terjadi seusai tiga orang pelajar WK (17), DA (17), dan A (17) tengah melintas di tempat kejadian perkara (TKP)
“Kejadian tersebut bermula ketika korban WK(17) bersama dua temannya, DA (17) dan A (17) pulang dari tempat futsal, saat melewati Jalan Raya Rancabungur mereka dicegat oleh sekitar 20 orang tak dikenal,” j LKPPelasnya.
Azis menyebutkan bahwa WK mendapat serangan dari senjata tajam yang dibawa oleh pelaku, namun demikian korban dan kedua temannya berhasil melarikan diri.
“Salah satu dari orang tersebut menyerang dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit, mengarahkan pukulan ke arah punggung WK hingga terjatuh,” jelasnya.
“Korban langsung jatuh, namun berhasil melarikan diri dan menaiki sepeda motor milik temannya. Korban selanjutnya dilarikan ke RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan perawatan medis,” tambahnya.
Hingga saat ini Azis menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dari kasus tersebut serta mengumpulkan sejumlah barang bukti atau keterangan dari para saksi-saksi guna menemukan para pelaku dari kejadian tersebut.(devina/eka)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman